Kode Iklan Disini

Pintar Bahasa Inggris Dikala Anak Sekolah Dasar Merindukan Pelajaran Bahasa Inggris. A News From Kabupaten Pekalongan


Di zaman kini ini sangat tidak mungkin kita mengesampingkan Bahasa Inggris. Menghindari Bahasa Inggris yakni kita menolak kemajuan zaman. Bahasa Inggris menjadi kebutuhan kita di kala globalisasi ini. Bukankah Bahasa komputer yakni Bahasa Inggris, bukankah hampir setiap produk memakai Bahasa Pengantar Bahasa Inggris, coba lihat orang yang melamar kerja di Bank, pihak Bank lebih memprioritaskan mereka yang mempunyai kemampuan Bahasa Inggris dan masih banyak lagi yang lainnya. 
Ketika saya mendengar kisah dari sobat saya hati saya merasa begitu teriris. Teman saya yakni seorang guru Bahasa Inggris SD di Kabupaten Pekalongan. Bahasa Inggris di Kabupaten Pekalongan dikesampingkan. Bahasa Inggris SD di Pekalongan tidak menyerupai dulu lagi. Sekarang statusnya turun pangkat, turun posisi dari mulok kabupaten menjadi ekstrakurikuler. Yang namanya ekstrakurikuler tentu pengajarannya di luar jam pelajaran. Dan ini tidak wajib bagi anak untuk mengikutinya alasannya yakni yang namanya ekstra tidak wajib diikuti anak, dan bagi anak tertentu saja yang berminat. Guru Bahasa Inggris SD di Kabupaten Pekalongan nasibnya benar-benar memprihatinkan. Mereka dalam posisi membingungkan, mereka dianggap tidak ada. Fakta yang terjadi sebagian dari mereka menentukan mengundurkan diri alasannya yakni memang mereka tidak lagi dibutuhkan. Sebagian masih ada yang tetap mengajar di SD akan tetapi mengajar pelajaran lain. Dan yang lebih mengenaskan lagi ada kepsek yang meminta guru yang tadinya mengajar Bahasa Inggris di SD untuk berhenti. Tidak disalahkan memang alasannya yakni memang di SD tidak sanggup mengajar pada jam pelajaran. Bukankah yang namanya ekstra tidak pada jam pelajaran tapi di luar pelajaran. Ini berarti yang mengajarkan ekstra Bahasa Inggris mengajarnya bisa sehabis pulang sekolah atau tidak terikat pada jam-jam sekolah.

Apa yang saya paparkan di atas yakni fakta yang terjadi di Kabupaten Pekalongan. Kabupaten yang dahulunya menjadi kiblat dan pola bagi tempat yang lainnya kaitannya dengan mulok Bahasa Inggris, kini tinggal kenangan. Ini berdampak pada anak didik di SD di Kabupaten Pekalongan. Pengajaran Bahasa Inggris tidak akan maksimal. Bahasa Inggris hanya sebagai ekstra. Guru tidak mesti mengajarkannya. Bahasa Inggris hanya sekedar nama. Anak-anak akan semakin tertinggal dengan tempat yang lainnya. Fakta berbicara bahwa tempat lain tidak mempermasalahkan mulok Bahasa Inggris. tempat lain justru sedang gencarnya memprioritaskan Bahasa Inggris di SD dan menjadi Mulok pilihan. Karena memang Bahasa Inggris akan lebih baik bila diajarkan lebih dini. Kita lihat di PAUD dan di Taman Kanak-kanak sudah memperkenalkan Bahasa Inggris. Tetapi mengapa justru di SD kurang menerima perhatian. Suatu kemunduran besar bila Bahasa Inggris kurang menerima perhatian dan akan sangat semakin tertinggal bila Bahasa Inggris dihapus dari kurikulum Sekolah Dasar. 

Hati saya rasanya tidak tega mendengar kisah dari sobat saya di Kabupaten Pekalongan, ketika bawah umur begitu antusias berguru Bahasa Inggris, bawah umur yang polos sesekali meminta pada guru(teman saya) " Pak diajar Bahasa Inggris lagi pak, kami bahagia dengan Bahasa Inggris, kami selalu menanti pelajaran dari Bapak". Betapa hati sobat saya tidak sanggup menahan sedih, melihat fakta kini ini Bahasa Inggris benar-benar hanya menjadi ekstra, sobat saya juga ketika kini ini pada posisi dilema, di satu sisi beliau tidak ingin mengecewakan anak didiknya tetapi di sisi lain beliau merasa gundah untuk mengajar alasannya yakni memang Bahasa Inggris hanya sebagai ekstrakurikuler.   

  
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: