Bahasa Inggris di tingkat SD kini sudah tidak terdengar lagi gaungnya. Teman saya MuhammadSuryo jikalau dulunya ia mengajar Bahasa Inggris, kini ini dialihtugaskan menjadi operator di SD daerah ia mengajar di SD Lebo 01 Warungasem Batang. Kurikulum 2013 benar-benar telah diterapkan dan salah satu imbas yang cukup serius mengancam eksistensi guru Bahasa Inggris di SD ibarat Pak Suryo dan kawan-kawan. Anak-anak di tingkat SD kini ini tidak lagi mendapatkan KBM Bahasa Inggris lagi. Kalau di tahun-tahun sebelumnya Pelajaran ini begitu digencarkan di mana tiap sekolah berlomba-lomba memasukan pelajaran ini meskipun dengan keterbatasanya, namun kini ini dengan adanya kebijakan dari Kemdiknas dengan Kurikulum terbarunya, mata pelajaran ini kini karam tiada dimunculkan lagi.
![]() |
Mr. Suryo, one of those, the English teachers teaching at Elementary schools |
Fokus pendidikan dasar ibarat di SD lebih mengutamakan pada kemampuan dasar anak ibarat Calistung, yaitu membaca, menulis dan berhitung. Beberapa mata pelajaran di SD benar-benar telah disederhanakan dengan pertimbangan semoga anak lebih fokus dan tidak terlalu banyak mata pelajaran. Bahasa Indonesia dan mapel yang mengandung pelajaran kebangsaan dan nasionalisme alokasi waktunya diperbanyak dan lebih ditekankan. Kurikulum Indonesia selalu berubah ubah. Biasanya tiap ganti cabinet maka ganti pula kurikulum. Begitulah fenomena yang ada. Sepertinya sudah menjadi tradisi dan tren kalau tidak bisa membuat sesuatu yang gres bisa dikatakan menteri kurang kreatif. Yang duduk di dingklik Kemdiknas memang gampang mengotak atik dan mengganti kurikulum usang dengan kurikulum baru, namun kami, saya dan teman-teman saya para guru Bahasa Inggris salah satunya harus benar-benar menelan pil pahit, sesudah kami mengabdi, mengajar Bahasa Inggris di SD, kini harus hengkang tanpa jejak.
Dengan adanya kurikulum 2013 yang sudah mulai diterapkan, Bahasa Inggris benar-benar telah menjadi pelajaran Ekstrakurikuler bahkan di beberapa SD tidak terdengar lagi alias dihapus total. Di SD kini tiada lagi Guru yang mengampu Bahasa Inggris. Nasib guru Bahasa Inggris di SD berakhir hingga di sini. Mau tidak mau mereka harus mulai melaksanakan sesuatu yang baru. Guru Bahasa Inggris di SD setahu penulis, kini mereka ada yang menjadi operator sekolah, TU, Guru kelas(mereka harus kuliah lagi PGSD), kemudian mereka juga banyak yang pindah mengajar di Sekolah lanjutan. Yang paling parah yakni kini mereka pindah profesi. Tulisan ini yakni fakta yang menggambarkan betapa Guru Bahasa Inggris di Tingkat sekolah dasar menjadi korban daripada kurikulum 2013 sekaligus menonaktifkan guru yang selama ini mengajar Bahasa Inggris di SD.
Buat lebih berguna, kongsi: