Bahasa Inggris di Indonesia mengalami kemunduran besar. Setelah gagal menerapkan kurikulum Bahasa Inggris di SD kini pemerintah berencana menghapus total kurikulum Bahasa Inggris.
Kegagalan Bahasa Inggris ini disebabkan lantaran tidak aja konsep yang matang, konsep yang jelas. Bahasa Inggris hanya menjadi uji coba saja. Kurikulum Bahasa Inggris sudah berjalan selama satu dekade ini meninggalkan cerita menyedihkan, guru Bahasa Inggris tidak dianggap lagi, wali murid kecewa dan siswa yang merasa kehilangan.
Pemerintah Menghendaki adanya kurikulum Bahasa Inggris di SD akan tetapi tidak diimbangi dengan konsep kurikulum yang bagus. Selain itu tidak ada kebijakan dan peraturan yang terperinci terkait perekrutan guru Bahasa Inggris. Singkatnya Bahasa Inggris diajarkan secara seadanya sehingga apa yang didapat kini ini tidak mencapai output yang maksimal dan terkesan gagal.
Selanjutnya lantaran dianggap gagal maka kesimpulannya Bahasa Inggris di SD hanya memberatkan anak didik. Belajar Bahas Inggris sanggup mengganggu berguru Bahasa Indonesia. Penyederhanaan dan pemangkasan dimaksudkan untuk menyesuaikan contoh pikir anak. Agar anak lebih fokus terhadap mata pelajaran dasar di SD. Keberadaan Bahasa Inggris belum sempurna untuk anak SD. Pembelajaran Bahasa Inggris sehingga ditunda hingga anak di SLTP.
Penundaan Bahasa Inggris di SLTP akan menciptakan anak terlambat dalam berguru Bahasa Inggris. Tidak ada persiapan sama sekali terhadap anak untuk berguru Bahasa Inggris di SLTP/MTs. Bahasa Inggris di SLTP levelnya sudah tinggi, anak dibutuhkan sanggup mencapai level fungsional. Bahasa Inggris di SLTP lebih kompleks. Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama berbasis genre yang sulit. Akan terasa sulit bagi anak tanpa adanya pondasi Bahasa Inggris dasar. Anak-anak seharusnya memerlukan kemampuan Bahasa Inggris di level performatif sebelum anak menginjak ke level fungsional yang lebih kompleks.
Buat lebih berguna, kongsi: