Contoh Recount Text &Terjemahannya: Nadim Makarim Biography – Salam semangat terdahsyat untuk sobat Englishiana di manapun berda. Akhir-akhir ini banyak sekali penemuan gres yang diciptakan anak bangsa. Inovasi gres itu biasanya memadukan antara apa yang sudah ada dan kecanggihan tekhnologi yang menghasilkan temuan yang memudahkan masyarakat dalam banyak sekali hal. Salah satu teladan temuan itu yaitu menjamurnya layanan ojek online yang dinilai sangat membantu masyarakat. Perkembangannya pun cukup pesat di banyak sekali kota besar di Indonesia. Pencipta penemuan ini yaitu seorang cowok berjulukan Nadim Makarim. Apakah anda termasuk salah satu pengguna ojek online tersebut? Dan apakah anda mengetahui profil dari sang penemu penemuan tersebut? Berikut ini Englishiana menyajikan teladan recount text perihal biografi Nadim Makarim yang selanjutnya diikuti teladan recount text lain yaitu perihal Biography perihal Jan Koum sang pendiri WhatsApp.
Contoh Recount Text & Terjemahannya: Nadim Makarim Biography |
Contoh Recount Text: Biography
Nadim Makarim
Collected from various sources, the man who was born in Singapore, July 4th, 1984 has a father named Nono Anwar Makarim who is from Pekalongan works as a lawyer and a mother named Atika Algadrie who is from Pasuruan and works in the field of non-profit institution. Nadiem Makarim has two sisters. Nadiem Makarim’s wife named Franka Franklin, they got married in 2014.
It is known that Nadiem Makarim started to go to an elementary school in Jakarta, and he had been graduated from a senior high school in Singapore. From Singapore, he then continued his studies in the department of International Relations at Brown University, USA. There, he took part in foreign exchange at the London School of Economics for a year. He also continued his study at Harvard Business School, Harvard University and graduated by bearing an MBA (Master of Business Administration).
Makarim Nadiem is known to have ever worked in a firm named McKinsey & Company, a renowned consultant in Jakarta and spent three years working there. It is also known that he had ever worked as Co-founder and Managing Editor of Zalora Indonesia and not long after that he became Chief Innovation Officer of “Kartuku”. Having a lot of experience during the works, Nadiem Makarim then ventured to quit his job and founded the company named GO-JEK in 2011. Later in the same year, GO-JEK as the company was officially established by Nadiem Makarim who served as CEO of GO-JEK. Go-JEK service offers the ease and speed by cooperating with the conventional ojek driver under GO-JEK company.
... I can’t stand for long time working in others’ company. I want to control my own destiny - Nadiem Makarim.
Nadim Makarim
Dari banyak sekali sumber yang didapat, laki-laki kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini mempunyai ayah berjulukan Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu berjulukan Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Nadiem Makarim mempunyai dua saudara perempuan. Istri Nadiem Makarim berjulukan Franka Franklin, mereka menikah pada tahun 2014 yang lalu.
Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus Sekolah Menengan Atas di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan selama setahun ia mengikuti jadwal foreign exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku. Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Layanan Go-jek memperlihatkan kemudahan serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK.
...Saya tidak betah kerja di perusahaan orang lain. Saya ingin mengontrol takdir aku sendiri - Nadiem Makarim.
“Jan Koum” the founder of WhatsApp
Jan Koum is known as one of the founders of WhatsApp. Jan Koum was born on February 24th, 1976 in the area which is named Part Fastiv Kiev, Ukraine. Jan Koum’s father worked as construction manager and his mother was just a housewife. Jan Koum is from jewish descent family. The area where Jan Koum Very lived was so concerned because every facility, such as electricity, was very limited. Even for taking a bath they had to queue in a public bathing place.
Jan Koum Family decided to move into America in 1990 to avoid the conflict happened in their region. They moved when Jan Koum was 16 Years old and Stayed in Mountain View, America. There, he stayed with his mother and grandmother, his father was still in Ukraine, and would soon follow them. But unfortunately, Jan Koum's father died in 1997 while he was still in Ukraine.
Jan Koum and his mother then struggled hard to survive in America. Jan Koum’s mother then work as a kid’s caretaker and Koum helped his mother by working as a shop sweeper to full fill their needs although they were still shortage of everything.
He studied computer networking in autodidact way and joined the hacker group known as w00w00 when he was at school. He then continued his study at San Jose University. To meet his living costs and tuition, Jan Koum later worked as a computer security systems examiner at Ernst & Young.
In 1997, he met Brian Acton, an employee of Yahoo who soon became his close friend. Jan Koum then tried to apply for a job at Yahoo by the recommendation of Brian Acton and he was accepted there not long after that. Seven years working for Yahoo, Jan Koum and Brian Acton then decided to resign from Yahoo in 2007.
Afterward, Jan Koum and Brian Acton tried to apply for a job at Facebook, but both of them were rejected by Facebook. Later in 2009, when Iphone was getting famous, Jan Koum bought the phone. He was interested to see the collection of contacts in the iphone and app store. He realized a potential chance from app store applications which soon gave him an idea to create an application which can display a profile message on phone contact in iphone. It was the idea which then led the creation of WhatsApp.
Jan Koum yang dikenal sebagai pendiri WhatsApp
Jan Koum yang dikenal sebagai pendiri WhatsApp. Jan Koum dilahirkan pada tanggal 24 februari 1976 di tempat berjulukan Fastiv bab Kiev, Ukraina. Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager konstruksi dan ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga. Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Daerah tempat tinggal Jan Koum sangat memprihatinkan alasannya yaitu segala kemudahan sangat terbatas ibarat listrik. Bahkan untuk mandi pun mereka harus mengantri di tempat mandi umum.
Keluarga Jan Koum tetapkan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990 untuk menghindari konflik di daerahnya. Mereka pindah ketika Jan Koum berusia 16 tahun dan tinggal di wilayah Mountain View, Amerika Serikat. Ia tinggal disana bersama dengan ibu dan neneknya, ayahnya masih di Ukraina, dan akan menyusul mereka. Namun sayangnya, ayah Jan Koum meninggal pada tahun 1997 ketika masih di Ukraina.
Jan Koum bersama ibunya kemudian berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika. Ibu Jan Koum kemudian mencoba bekerja sebagai pengasuh anak dan Koum membantu ibunya dengan menjadi penyapu toko untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun begitu mereka masih sangat kekurangan.
Ia mencar ilmu mengenai jaringan komputer secara belajar sendiri dan bahkan bergabung dengan grub hacker yang dikenal dengan nama w00w00 ketika di sekolah. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan masuk di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya, Jan Koum kemudian bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young.
Pada tahun 1997, ia bertemu dengan Brian Acton, seorang pegawai Yahoo yang kemudian menjadi teman dekatnya. Jan Koum kemudian mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas saran dari Brian Acton dan ia kemudian diterima. Tujuh tahun bekerja di Yahoo kemudian membuat Jan Koum bersama Brian Acton tetapkan mundur pada tahun 2007 dari Yahoo.
Setelah itu, Jan Koum bersama Brian Acton kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka berdua ditolak oleh Facebook. Kemudian pada tahun 2009, ketika itu Iphone sedang mengalami ketenaran dan Jan Koum pun membelinya. ia kemudian tertarik pada kumpulan kontak di iphone dan juga pada app store, ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian memberinya sebuah ide yaitu membuat aplikasi yang sanggup menampilkan status pada kontak telepon di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya aplikasi WhatsApp.
Recount Text Holiday
Nah recount text juga sanggup berbentuk kisah dan pencaipaian – pencapaian seseorang di masa kemudian (Biografi).Semoga teladan recount text yang kami bagikan di halaman ini mempermudah pembaca semua untuk memahami recount text dan kisah dua orang sukses di atas sanggup menginspirasi kita semua. Bagi sobat Englishiana yang masih butuh lebih banyak teladan text recount yang lainya, pada halaman berikut kami berikan koleksi teladan recount text about holiday untuk sobat setia Englishiana di manapun berada. Silahkan kunjungi Contoh Recount Text Holiday dan Artinya Terbaru, A Trip to Tanjung Setia Beach, Holiday in Lembah Pelangi Waterfall
Pembaca juga melihat:
Buat lebih berguna, kongsi: