Kode Iklan Disini

Pintar Bahasa Inggris Smk Negeri 1 Batang Kawasan Mengajar Impianku

Dahulu sewaktu saya lulus dari SMK N 1 Batang saya sempat ditawari mengajar Sebagai Guru Bahasa Inggris di Sekolah tersebut. Syaratnya saya harus kuliah dulu beberapa semester kemudian sanggup bergabung mengabdi mengajar, akan tetapi ketika itu tidak pernah terpikirkan di benak saya untuk menjadi seorang guru. Bagi saya menjadi seorang guru itu berat. Saya malu, saya tidak berani ngomong di depan bawah umur didik. Singkat kata saya tidak pantas menjadi guru. Di samping itu juga saya tidak mempunyai biaya cukup untuk melanjutkan kuliah di akademi tinggi. Sehingga pada hasilnya saya tidak merespon sama sekali anjuran tersebut dari seorang Guru Bahasa Inggris di SMK tersebut.

 Syaratnya saya harus kuliah dulu beberapa semester kemudian sanggup bergabung mengabdi meng Pintar Bahasa Inggris Sekolah Menengah kejuruan NEGERI  1 BATANG TEMPAT MENGAJAR IMPIANKU
Situs Web Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Batang
http://smk1batang.sch.id


Setelah lulus dari SMK 1 Batang, saya sebernarnya mempunyai planning ingin pribadi mencari pekerjaan dan membantu ekonomi keluarga saya. Selama kurun waktu lebih dari dua tahun saya kerja seadanya dan serabutan demi sesuap nasi. Sampai saya mempunyai planning untuk merantau ke Ibu kota Jakarta ketika itu. Saya teringat ketika itu tahun 2005, yaitu 2 tahun sehabis saya lulus dari SMK, saya justru ditawari mengajar di SD, di kampong saya, SD Siberuk. Saat itu padahal saya hendak bepergian merantau ke Jakarta. Niat saya ke Jakarta batal alasannya yaitu sehabis saya pikir-pikir kembali mungkin alangkah baiknya saya mengabdi di SD begitu pikir saya. Saya pun hasilnya mendapatkan anjuran dari SD untuk mengajar alasannya yaitu memang ketika itu di SD masih kekurangan guru. Saya diterima di sana, pertama kali saya menjadi Guru Kelas 5, dan Guru Bahasa Inggris.

Kebetulan selama saya mengabdi di SD saya menerima gosip dari Kepala Sekolah SD Siberuk, mengenai adanya Kuliah ekstensi Bahasa Inggris IKIP PGRI di Pekalongan, kemudian hasilnya saya mendaftar di sana dan saya mengikuti kuliah selama 4,5 tahun di Pekalongan dan di Semarang kampus sentra IKIP PGRI. Alhamdulilah hasilnya saya lulus dari IKIP PGRI Semarang dan ketika itu saya masih terus mengabdi di SD. Setelah saya mendapatkan ijazah S1 saya, saya diamanati Kepala Sekolah mengajar Bahasa Inggris di SD dan TIK. Ini berlangsung selama kurang lebih 7 tahun.

Kemudian angin ribut menghantam dengan dasyatnya. Ada ihwal Bahasa Inggris akan ditiadakan menjelang Kurikulum 2013. Saat itu saya merasa kebingungan dan bagaimana nasib saya selanjutnya. Karena sia-sia dedikasi saya mengajar di SD. Saya mengadi di SD selama 7 tahun. Dan mapel yang saya ampu di SD akan segera dihapus. Di dalam hati saya, saya berencana dan bertekad mengundurkan diri dari SD dan mencari sekolah lanjutan alasannya yaitu memang pendidikan S1 saya lebih sempurna dan cocok di Sekolah menengah. Di Sekolah dasar Bahasa Inggris hanya muatan lokal atau juga ekstrakurikuler. Tidak sepantasnya saya mengajar di SD. Setelah melalui perjuangan keras, saya diterima mengajar di MTs Darul Hikmah Sengon dan kemudian di SMK Bintara Batang. Di kawasan inilah kesibukan saya kini ini. Saya mulai mengajar di dua sekolah ini semenjak semester 2 tahun anutan 2012/2013. Rasanya berat memang saya harus meninggalkan SD Siberuk kawasan saya mengajar dalam kurun waktu yang tidak sebentar.

Saya sangat menyesal sekali, alasannya yaitu mengapa saya dulu tidak mendapatkan anjuran mengajar di SMK N 1 Batang, jikalau saja saya ketika itu mau dan kuliah mungkin saya sudah mengajar di sana. Saat ini Sekolah Menengah kejuruan 1 Batang belum mendapatkan guru gres alasannya yaitu gurunya sudah penuh. Saya sempat berpikir ingin mencoba melamar di sana namun ketika saya menemui kepala Sekolah Bapak Sugito, kata dia sudah penuh dan belum membutuhkan guru lagi. Apalagi guru Bahasa Inggris di sana sudah lebih dari cukup. Di dalam hati kecil saya, Sungguh saya ingin sekali bergabung menjadi tim pengajar di Sekolah Menengah kejuruan 1 Batang, namun itu hanya impian, angan-angan belaka saya tidak sanggup mengajar di sana. If I had accepted their offer, I would have taught there at Sekolah Menengah kejuruan 1 Batang. I didn’t accept it, so I couldn’t teach at it.  I hope I can find another school that needs my spirit to teach English, I promise, I will do my best. I really want to join with the challenging schools.

Written and posted by Mustofa on Monday, the first of April 2013

Buat lebih berguna, kongsi:
close