Kode Iklan Disini

Pintar Bahasa Inggris Pgri Tidak Perduli Dengan Nasib Guru Bahasa Inggris Di Sd


Bahasa Inggris di Sekolah Dasar sudah diperkenalkan dan diajarkan semenjak tahun 1994 hingga kini ini. Sejak pemerintah menganjurkan adanya pengenalan Bahasa Inggris di SD,  banyak Sekolah-sekolah yang berusaha untuk mengajarkan Bahasa Inggris dan tidak sedikit sekolah yang merekrut Guru Bahasa Inggris. Tentunya guru-guru yang mengabdi mempunyai impian bahwa dengan mengabdi dan mengajar pemerintah akan peduli dan memberi tempat pada mereka. Secara administrative Guru Bahasa Inggris memang tercatat di dalam pendataan Laporan Individu sekolah akan tetapi faktanya belum ada peraturan dan kebijakan mengenai deretan Guru Bahasa Inggris di SD.

 sudah diperkenalkan dan diajarkan semenjak tahun  Pintar Bahasa Inggris PGRI tidak perduli dengan Nasib Guru Bahasa Inggris di SD
PGRI oh PGRI tidakkah engkau peduli pada kami Guru Bahasa Inggris di SD
Gambar dari :http://ser-gur.blogspot.com


Beberapa kabupaten/Kota di Indonesia ibarat Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kota Magelang, Kota Semarang, Bandar Lampung(Sumatera) dan kawasan yang lainnya sudah berani mengangkat Guru PNS Bahasa Inggris SD padahal dari sentra memang belum ada kebijakan dan peraturan pengangkatan Bahasa Inggris di SD. Akibatnya ketika adanya SKB 5 Menteri perihal penataan dan pemerataan guru PNS di semua satuan pendidikan timbul duduk kasus yang cukup pelik. Guru Bahasa Inggris di SD sejatinya tidak ada dasarnya. Jika selama ini ada guru PNS Bahasa Inggris di SD berarti Kabupaten/Kota tersebut telah menyimpang dari peraturan yang ada. Otonomi kawasan mungkin men.jadi ganjal an bagi suatu kawasan untuk memilih wilayahnya sendiri sehingga mereka berinisiatif merekrut Guru Bahasa Inggris di SD.

Dengan adanya isu pengangakatan PNS di daerah-daerah tersebut menciptakan guru-guru Bahasa Inggris mempunyai semangat dan impian untuk diangkat dan diperhatikan. Daerah-daerah tersebut menjadi pola bagi mereka. Namun dengan adanya kurikulum gres dimana dengan adanya pemangkasan dan perombakan total kurikulum yang mana Bahasa Inggris di SD semakin terpojokkan. Dari dulum hingga kini dan hingga kurikulum gres benar-benar diimplementasikan, Status Bahasa Inggris yaitu mata pelajaran yang tidak wajib diajarkan di Sekolah Dasar. Maple ini hanya sebagai pelajaran tambahan.

Yang menjadi duduk kasus dikala ini yaitu ketika di SD Banyak guru dedikasi yang sudah mengabdi puluhan tahun lamanya. Tidak sedikit yang sudah diangkat PNS dan jadinya dimutasi ke Sekolah lanjutan, tidak sedikit yang sudah masuk kategori II dan I dan tidak sedikit yang sudah mengabi usang di luar K1 dan KII. Selama ini Guru Bahasa Inggris di SD dan mapel Bahasa Inggris sendiri aneh di SD, banyak yang memandang sebelah mata. Dan yang sangat disayangkan yaitu betapa PGRI tidak ambil perilaku dan langkah membantu memperjuangkan nasib-nasib guru Bahasa Inggris yang sudah terlanjur mengabdi usang di SD. Bagaimanapun juga mereka sudah mengabdikan dirinya sebagai pengajar yang mencerdaskan anak bangsa. Guru-guru Bahasa Inggris di SD juga termasuk anggota PGRI, lantas kenapa kepada anggotanya, keluarganya sama sekali PGRI tidak turun tangan. Dimana rasa solidaritas PGRI terhadap kami Guru-guru BahasaInggris SD? Panas bertahun-tahun benar-benar akan diguyur hujan sehari. Begitulah peribahasa yang sempurna kita umpamakan. Guru Bahasa Inggris di SD tiada dianggap, perjuangannya selama ini tiada meninggalkan bekas sama sekali. PGRI oh PGRI kenapa engkau hanya membisu terdiam tiada merasa kasihan kepada kami.
Buat lebih berguna, kongsi:
close