Pendidikan Bahasa Inggris semenjak dini sangat dianjurkan. Bahasa Inggris yang dimulai dari Sekolah lanjutan menyerupai Sekolah Menengah Pertama dan MTs akan terasa sulit bagi anak. Anak-anak tidak mendapat yang namanya pembelajaran Bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan. Di Sekolah Menengah Pertama ataupun MTs orientasi sudah lain lagi, metodenya juga demikian. Betapa anak tidak mendapat sesuatu yang menyenangkan menyerupai adanya nyanyian-nyanyian Bahasa Inggris, game atau permainan Bahasa Inggris, mewarnai, mengerjakan puzzle, dan sebagainya. Apakah anak akan mendapat hal-hal semacam itu di SMP? Jarang bahkan tidak pernah. Di Sekolah Menengah Pertama Bahasa Inggris bukan untuk main-main lagi. Jarang dijumpai belum dewasa Sekolah Menengah Pertama bermain-main, bernyanyi-nyanyi dan sebagainya. Di Sekolah Menengah Pertama Bahasa Inggris memang didasarkan pada genre-text. Belajar text type.
Terkait dengan kurikulum 2013, sungguh kasihan sekali belum dewasa alasannya Bahasa Inggris di pra sekolah dan sekolah dasar tiada mendapat perhatian dari pemerintah. Pemerintah hanya memperhatikan Pendidikan Bahasa Inggris di tingkat lanjutan menyerupai SMP/MTs. Dahulu pada tahun 1994, pemerintah menawarkan kesempatan kepada sekolah untuk memperkenalkan Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar hingga berjalan hingga tahun 2013 ini. Namun dengan adanya kurikulum gres dari kemdikbud ini seolah-olah semakin menyudutkan dan tiada member daerah bagi Bahasa Inggris belum dewasa untuk berkembang. Betapa ketika ini banyak orang membicarakan pembatalan Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar. Bahasa Inggris menurutnya hanya mengganggu mencar ilmu anak, terutama Bahasa Indonesia. Bukankah ini tidak masuk akal. Selama ini yang ada yaitu Bahasa Inggris tiada pernah diperhatikan alasannya memang hanya muatan lokal saja. Belum ada kurikulum yang standar, guru-guru yang unqualified mengajar di SD. Sehingga terkesan Bahasa Inggris gagal. Dan inilah yang menjadi salah satu pemerintah meniadakan atau tidak memasukkan Bahasa Inggris di dalam kurikulum sekolah dasar.
Sampai kapan anak memulai Bahasa Inggris dari dingklik Sekolah lanjutan. Mengapa mereka tidak diperbolehkan memperoleh keterampilan dasar atau skills bahasa Inggris semenjak dini. Bukankah akan lebih baik jikalau anak diperkenalkan, anak dilatih dengan cara-cara yang menyenangkan yang diubahsuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Biarkan anak mencar ilmu apa saja, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan ilmu yang lain dengan kemasan untuk anak-anak, tapi yang ada kini ini ada pengekangan dilarang mencar ilmu Bahasa Inggris dahulu, Pemerintah sejauh ini belum memberi daerah Bahasa Inggris untuk berkembang di Sekolah Dasar. Kita tidak tahu alasan yang pasti. Bahasa Inggris statusnya hanya ekstrakurikuler pada tahun fatwa gres dengan kurikulum 2013 nya. Ini justru akan mempersempit ruang anak lebih akrab dengan Bahasa Inggris. Kemungkinan besar Bahasa Inggris hanya tinggal formalitas saja sebagai ekstrakurikuler dan tidak akan diajarkan sama sekali.
Idealnya yaitu bahwa Bahasa Inggris sebaiknya tetap diajarkan dan perlu mendaptkan perhatian dari Pemerintah. Pemerintah seharusnya menawarkan kurikulum yang standard an anggun lalu pemerintah juga sebaiknya menyediakan tenaga-tenaga professional yang mengajar. Pendidikan dasar yaitu pendidikan yang sangat rentan dan rawan. Pendidikan dasar yaitu pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan sebaiknya memang ditangani oleh ahlinya. Kita sanggup mengetahui bahwa di Negara jepang justru belum dewasa ditangani oleh orang yang benar-benar andal yang betitel S2 ke atas. Bahwa di masa belum dewasa yaitu masanya golden age dimana belum dewasa sanggup dibentuk, dididik, dibina dengan sebaik-baiknya alasannya belum dewasa yaitu generasi yang akan menjadi penerus Negara sudah semestinya diberikan pendidikan yang berkualitas supaya di masa depan sanggup menghadapi banyak sekali tantangan yang justru lebih berat dari masa kini ini. Seperti halnya Belajar Bahasa Inggris untuk belum dewasa itu sangat sulit sekali alasannya guru memang harus benar-benar dituntut supaya sanggup mengajar dengan menyenangkan dengan metode yang tepat. Sungguh kasihan belum dewasa didik di sekolah dasar yang selama ini diajar oleh guru-guru yang mengajar dengan seadanya dan miskin kreatifitas. Metode pengajaran yang tradisional yang menciptakan anak justru kecewa dan bosan dengan yang namanya pelajaran Bahasa Inggris.
BahasaInggris akan sangat jauh meninggalkan Indonesia, berarti juga Negara kita akan tertinggal dengan Negara-negara lainnya di dunia. Dengan tuntutan zaman yang mengharuskan kemampuan Bahasa Inggris justru dikesampingkan dengan alasan yang kurang sanggup diterima. Anak-anak tiada lagi mendapat hak mereka mengenal dan mencar ilmu Bahasa Inggris dengan layak. Tidak ada lagi tawa, canda, nyanyi-nyanyi, bermain-main, mewarani dalam Bahasa Inggris lagi. Ironis memang belum dewasa puasa hingga anak masuk di sekolah lanjutan gres mendapat pelajaran Bahasa Inggris. Sedangkan di SMP/MTs belum dewasa tiada lagi mendapat Bahasa Inggris yang menyenangkan, yang fun lagi. Yang ada akan adanya istilah “anak kurang kasih sayang”
Buat lebih berguna, kongsi: