Kode Iklan Disini

Tips Berpuisi Ala Sapardi

 di Balai Soedjatmoko Solo diadakan program Pesta Puisi Tips Berpuisi ala Sapardi
Beberapa waktu lalu, bertepatan dengan hari puisi 28 April, di Balai Soedjatmoko Solo diadakan program Pesta Puisi. Acara dimulai dengan pemutaran film berjudul Aku Ingin karya Toni Trimarsanto pembiasaan dari puisi Sapardi Djoko Damono. Acara dilanjutkan dengan Ngobrol Bareng Sapardi Djoko Damono dengan pengantar oleh Raudal Tanjung Banua dan sehabis itu Workshop Penulisan Puisi.

Dalam dialog tersebut, ada seorang akseptor yang bertanya wacana proses kreatif Sapardi Djoko Damono dalam membuat puisi. Sapardi menjawab pertanyaan itu dengan sangat santai. Dia memberikan bahwa ia menulis puisi sesuai dengan apa yang terjadi di sekitarmya. Apa yang ditangkap dan dilihat di sekitarnya yaitu objek dalam membuat puisi. Menulis puisi tidak perlu berbelit-belit dan njlimet. Dari apa yang ia sampaikan sanggup diketahui bahwa menulis puisi yaitu menulis apa yang sanggup ditulis. Sapardi mencontohkan dengan puisinya yang berjudul Berjalan Ke Barat Waktu Pagi Hari sebagai berikut
/waktu berjalan ke barat di waktu pagi hari/matahari mengikutiku di belakang/aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan/aku dan matahari tidak bertengkar wacana siapa di antara kami yang telah membuat bayang-bayang/aku dan bayang-bayang tidak bertengkar wacana siapa di antara kami yang harus berjalan di depan/

Puisi tersebut cukup simpel, hanya mendeskripsikan insiden yang terjadi di pagi hari. Tidak memakai bahasa yang sulit dipahami, akan tetapi permainan logika dan estetikanya cukup kental.

Muncul juga pertanyaan bahwa banyak puisi Sapardi yang tak masuk budi dan kurang sanggup dicerna dengan logika. Tidak masuk budi itu bahwasanya yaitu pintu logika. Sapardi menjelaskan bahwa sastra yaitu tingkatan logika paling tinggi dalam hal penggunaan bahasa. Jika logika dalam ilmu eksakta yaitu logika dalam penggarapan disiplin ilmu itu sendiri, namun dalam sastra, logika tergarap dengan pemahaman bahasa. Dalam hal ini sanggup dikatakan jikalau sastra memakai jalur logika yang penuh konsekuensi intelektualitas dan mengerucut pada sebuah pemahaman logika tingkat tinggi dalam berbahasa.

Sapardi juga memperlihatkan tips dalam membuat puisi. Satu jalan supaya sanggup menulis puisi dengan cantik yaitu memperbanyak bacaan puisi dengan komprehensif. Segala jenis puisi. Bahkan yang membuat hati tergelitik yaitu saat Sapardi memperlihatkan tips supaya mencuri (bukan meniru) kata-kata dari puisi yang telah dibaca. Tentu saja dalam hal ini yaitu puisi yang berkualitas.

Tips ini bukan merupakan tips sesat. Mencuri kata dalam membuat puisi ini sanggup dikatakan bukan mencuri dalam arti sebenarnya. Akan tetapi memperbanyak kosa kata untuk membuat sebuah puisi. Semakin banyak kosa kata yang dimiliki, akan semakin gampang dalam membuat puisi. Kaprikornus berpuisi itu gampang atau susah? Hal itu tergantung anda sendiri. Betul?

gambar dari: www2.kompas.com/kompas-cetak/0002/20/naper/1902k2.jpg
Buat lebih berguna, kongsi:
close