Materi belajar yang akan diuraikan berikut ini ialah bahan pelajaran bahasa indonesia mengenai pengertian / definisi dari sinonim, antonim, oposisi, homonim, homofon, hipernim, hoponim, polisemi, makna umum dan khusus serta contoh dari masing-masing hal tersebut, semua akan di jelaskan dengan lengkap dan rinci biar kalian gampang memahami dan atau sanggup memecahkan duduk perkara kiprah rumah anda. Berikut penjelasannya
Sinonim
Sinonim adalah bentuk persamaan kata, bentuk bahasa yang maknanya menyerupai atau sama dengan bentuk lain. Kesamaan ini berlaku bagi kita, kelompok kata atau kalimat, walaupun umumnya yang di anggap sinonim hanyalah kata-kata saja (Kridalaksana : 1993). Contoh sinonim kata meninggal, wafat, gugur dan mati ialah 4 kata yang bersinonim. Agung dan raya ialah 2 kata yang bersinonim.
Antonim dan Oposisi
Antonim dan oposisi adalah sebuah kata tidak mutlak berlawanan makna dengan makna kata lain (lawan kata). Kata hidup mutlak berlawanan maknanya dengan kata mati, tetapi kata pagi tidak mutlak berlawanan makna dengan kata siang, lantaran masih ada kata lain yaitu sore dan malam. Kata baik juga sanggup berlawanan dengan kata buruk, buruk dan jorok.
Jadi, kata menyerupai baik dan buruk hanya mempunyai makna kebalikan, bukan berlawanan secara mutlak lantaran keterbatasan itu, Verhaar (1996) menggantikan antonim dengan oposisi yang di dalamnya tercakup konsep yang betul-betul berlawanan hingga pada yang hanya bersifat kebalikan. Oposisi dibedakan atas beberapa macam yakni sebagai berikut:
a. Oposisi Mutlak
Oposisi mutlak adalah perlawanan makna kata-kata secara mutlak, menyerupai hidup >< mati
b. Oposisi Kutub (gradasi)
Oposisi kutub (gradasi) adalah perlawanan makna kata-kata tidak bersifat mutlak tetapi bersifat gradasi. Artinya terdapat tingkatan-tingkatan makna pada kata-kata tersebut. Pada umumnya kata yang termasuk oposisi ini ialah kata sifat. Contoh :
a. Kaya >< miskin (orang yang tidak kaya belum tentu merasa miskin)
b. Kuat >< lemah (orang yang tidak lemah belum tentu merasa kuat)
c. Oposisi Relasional (hubungan)
Oposisi relasional adalah korelasi makna kata-kata yang bersifat saling melengkapi. Contoh :
a. Datang >< pergi
b. Menjual >< membeli
d. Oposisi Hierarkial
Oposisi hierarkial adalah korelasi makna kata-kata yang berada dalam satu deret jenjang / tingkatan. biasanya berupa nama satuan. Contoh :
a. Meter >< kilometer
b. Ons >< gram
e. Oposisi Majemuk
Oposisi beragam yaitu makna sebuah kata beroposisi lebih dari satu makna. Contoh :
"Berdiri >< duduk, berbaring, tiarap, berjongkok".
Homonim
Homonim adalah kata-kata yang mempunyai goresan pena dan suara yang sama. Contoh :
a. Bisa (racun)
b. Bisa (dapat)
Homograf
Homograf adalah kata-kata yang goresan pena dan ejaanya sama akan tetapi bunyinya berbeda. Contoh :
a. Sedan (s9dan) = duka dan sedan = mobil.
b. Teras (t9ras) = inti kayu dan teras = bab depan rumah.
Homofon
Homofon ialah kata-kata yang sama bunyinya dan tulisannya berbeda. Contoh :
a. Bang (bank)
b. Sanksi (sangsi)
Hipernim dan Hiponim
Hipernim (superordinat atau genus) dan Hiponim (subordinat atau spesies), pola :
a. Hipernim : bunga
Hiponim : mawar, melati, anggrek, tulip
b. Hipernim : ikan
Hiponim : mujair, gabus, lele, cupang
Polisemi
Polisemi ialah kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan makna-makna tersebut masih ada hubungannya. Perhatikan polisemi dari kepala menyerupai berikut :
a. Makna 1
Bagian tubuh dari leher keatas (kepala kambing)
b. Makna 2
Bagian sesuatu yang terletak didepan (kepala kereta api)
c. Makna 3
Hal yang terpenting (kepala suku)
d. Makna 4
Pemimpin atau ketua (kepala sekolah)
e. Makna 5
Bagian dari sesuatu yang berbentuk lingkaran (kepala paku)
f. Makna 6
Jiwa atau orang (setiap kepala menerima kado)
g. Makna 7
Akal kebijaksanaan (badan besar, tetapi kepalanya kosong)
Makna Umum dan Khusus
Makna umum sama dengan makna dasar , makna khusus sama dengan makna perhiasan akhir penggunaannya dalam konteks tertentu. Meskipun demikian makna umum tak mutlak hilang, akan tetap terkandung di dalam makna khusus. Perhatikan pola makna umum dan makna khusus sebagai berikut :
a. Makna umum
Melihat (mengarahkan mata)
b. Makna khusus
- Melihat dari bersahabat (memerhatikan)
- Melihat secara eksklusif dilapangan (meninjau kesuatu objek)
- Melihat dari kejauhan (memandang)
- Melihat dengan ekor mata (mengerling)
- Melihat dengan membuka mata lebar-lebar (membelalak)
- Melihat dengan menggerakan mata kekiri dan kekanan (melirik)
- Melihat dari celah / lubang (mengintip)
Buat lebih berguna, kongsi: