Kode Iklan Disini

Pengertian Dan Hikmah Perilaku Jujur, Amanah, Dan Istiqomah

Jujur yaitu kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Hikmah atau manfaat sikap jujur yaitu akan dipercaya orang lain dan mendapat banyak teman. Hidupnya tenteram alasannya yaitu tidak mempunyai kesalahan dengan orang lain.

Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Amanah ada tiga macam, yaitu: am±nah terhadap Allah Swt. amanah terhadap sesama manusia, dan amanah terhadap sendiri. Amanah sanggup diwujudkan melalui perbuatan, ibarat menjaga titipan rahasia, tidak menyalahgunakan jabatan, menunaikan kewajiban dengan baik, dan memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Istiqomah berarti tegak, lurus, tekun, dan ulet. Istiqomah sanggup diwujudkan melalui perbuatan: selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, melaksanakan £alat sempurna waktu, mencar ilmu secara terus menerus, selalu menaati peraturan yang ada di sekolah, dan selalu menjalankan kewajiban.

A. Pengertian Jujur, Amanah dan Istiqomah
Berikut ini sedikit klarifikasi mengenai sikap jujur, amanah, dan istiqomah dalam kehidupan sehari-hari.

1. Jujur
Jujur yaitu kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya.

Bila kita melaksanakan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani, maka itulah yang disebut dusta. Apabila kita katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur.
Jujur yaitu kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang gotong royong Pengertian dan Hikmah Sikap Jujur, Amanah, dan Istiqomah

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٤٢Artinya :
“Dan janganlah kau campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kau sembunyikan kebenaran, sedangkan kau mengetahuinya ” (Q.S. al-Baqarah/2: 42)

2. Amanah
Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Am±nah juga berarti pesan yang dititipkan sanggup disampaikan kepada orang yang berhak. Am±nah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang yaitu hak-hak Allah Swt., ibarat salat, zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya.

Am±nah berkaitan bersahabat dengan tanggung jawab. Orang yang menjaga amanah biasanya disebut orang yang bertanggung jawab. Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab.

Siapa tahu kelak di antara kalian ada yang mendapat amanah untuk menjadi seorang pemimpin. Jika kalian berlatih mulai dari sekarang, pada ketika menjadi pemimpin tentu tidak sulit untuk menjaga amanah.Rasulullah saw. bersabda.

وعن بن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلّم قال: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعيّتِهِ, والأميرُ راعٍ, والرّجُلُ راعٍ على أهلِ بيتِهِ, والمرأةُ رَاعِيَّةٌ على بيتِ زوجِها وَوَلَدِهِ, فكلّكم راعٍ وكلّكم مسئولٌ عنْ رَعِيَّتِهِ. (متفق عليه
Artinya :
“Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda:“Setiap kalian yaitu pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara yaitu pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban wacana rakyat yang dipimpinnya...” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Amanah itu sanggup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Amanah terhadap Allah Swt.
Amanah ini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah wt. berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٢٧
Artinya :
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kau mengetahui.” (Q.S. al-Anfal/8: 27)
Contoh amanah kepada Allah Swt. yaitu menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarangnya.

b. Amanah terhadap sesama manusia.
Amanah ini mencakup hak-hak antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang, maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak. Allah Swt. berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا ...... ﴿ ٥٨
Artinya :
“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kau untuk memberikan amanah kepada yang berhak menerimanya... ” (Q.S. an-Nisa/4: 58)
c. Amanah terhadap diri sendiri.
Amanah ini dijalani dengan memelihara dan memakai segenap kemampuannya demi menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri. Allah Swt. berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ﴿ ٨
Artinya :
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya ”(Q.S. al-Mu’minμn/23: 8)
Perilaku Amanah dalam Kehidupan Sehari-hari sanggup diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut.
  1. Menjaga titipan dan mengembalikannya ibarat keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain, contohnya barang berharga, emas, rumah, atau barang-barang lainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik.
  2. Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu diam-diam pribadi, diam-diam keluarga, diam-diam organisasi, atau diam-diam negara, maka kita wajib menjaganya semoga tidak bocor kepada orang lain.
  3. Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan yaitu amsnah yang wajib dijaga. Apabila kita diberi jabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut.
  4. Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya.
C. Istiqomah
Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqomah yaitu sikap teguh dalam melaksanakan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi aneka macam macam tantangan dan godaan.

Istiqomah terwujud alasannya yaitu adanya keyakinan akan kebenaran dan siap menanggung risiko. Istiqomah sanggup membantu kita untuk membentuk sikap dan sikap yang sesuai dengan anutan Islam. Oleh alasannya yaitu itu, kita sebagai pelajar harus memberi referensi yang baik kepada siapa saja dalam kehidupan kita sehari-hari.Allah Swt. berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿ ١٣
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami yaitu Allah, kemudian mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati ” (Q.S. al- Ahqaf/46: 13)
Perilaku istiqomah sanggup diwujudkan melalui kegiatan:
  1. Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun;
  2. Melaksanakan shalat sempurna pada waktunya;
  3. Belajar terus-menerus hingga paham;
  4. Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, sekolah, maupun masyarakat;
  5. Selalu menjalankan kewajibannya dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa dipaksa atau dibebani.

B. Hikmah Perilaku Jujur, Amanah, dan Istiqomah
PerilakuHikmah
Jujur
  1. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain,
  2. Mendapatkan banyak teman, dan
  3. Mendapatkan ketentraman hidup alasannya yaitu tidak mempunyai kesalahan terhadap orang lain.
Amanah
  1. Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat berharga dalam menjalin korelasi atau berinteraksi antara sesama manusia.
  2. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik mitra maupun lawan.
  3. Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.
Istiqomah
  1. Orang yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan duka sehingga sanggup mengatasi rasa duka yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan, dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang.
  2. Orang yang istiqomah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia alasannya yaitu ia tekun dan ulet.
  3. Orang yang istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan shalat dilindungi oleh Allah wt.
Buat lebih berguna, kongsi:
close