Kode Iklan Disini

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt

Iman kepada kitab Allah berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ajaran yang terdapat di dalam kitab tersebut disampaikan kepada umat insan sebagai pedoman hidup semoga sanggup meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Menurut bahasa, kitab artinya tulisan, buku, ketetapan. Sedangkan berdasarkan syariat agama Islam, yang dimaksud kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para rasul yang dibukukan dan menjadi pedoman bagi insan dalam mencapai kebahagian hidup di dunia dan aklhirat.

Kitab-kitab Allah tersebut juga sanggup memberi jalan keluar terhadap setiap dilema dan kesulitan yang dihadapi oleh manusia. Dengan adanya kitab-kitab Allah ini, insan sanggup membedakan mana yang benar (haq) dan mana yang salah (batil), mana yang bermanfaat dan mana yang mengandung mudarat. Perhatikanlah firman Allah dalam Q.S. al-Māidah /5 : 16 berikut :

يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ﴿ ١٦

Artinya :
“Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan memperlihatkan ke jalan yang lurus.” (Q.S. al-Māidah /5 : 16)

A. Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Penerimanya
Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah ke dunia ini. Allah juga memperlihatkan nama-nama untuk kitab-kitab-Nya tersebut. Secara berurutan mulai dari yang tertua keempat kitab yang wajib kita yakini yaitu : Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān.
No.Keterangan
1.Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa pada masa ke-12 SM. Nama Taurat berarti aturan atau syariat. Bahasa yang dipakai dalam kitab Taurat yaitu bahasa Ibrani. Kita meyakini bahwa kitab Taurat benar-benar wahyu dari Allah Swt. Salah satunya yaitu yang tertuang dalam firman Allah dalam Q.S. al-Mu’minun/23 : 49 berikut ini :

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ ﴿ ٤٩

Artinya :
“Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), semoga mereka (Bani Israil) menerima petunjuk. “ (Q.S. al-Mu’minun /23: 49)

Pokok-pokok pedoman yang ada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut yaitu sebagai berikut:
  1. Perintah untuk mengesakan Allah.
  2. Larangan menyembah patung/ berhala.
  3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
  4. Perintah menyucikan hari Sabtu.
  5. Perintah menghormati kedua orang tua.
  6. Larangan membunuh sesama manusia.
  7. Larangan berbuat zina.
  8. Larangan mencuri.
  9. Larangan menjadi saksi palsu.
  10. Larangan mengambil hak orang lain.
2.Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan Allah kepada Nabi Daud untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada masa 10 SM di tempat Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.Firman Allah Swt. :

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا ﴿ ٥٥

Artinya :
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memperlihatkan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55).

Isi Pokok atau Ajaran yang terkandung dalam kitab Zabur yaitu 150 nyanyian yang berkisah ihwal tragedi dan pengalaman hidup Nabi Dawud as. kitab Zabur sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), sebab Nabi Dawud as. diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
3.Kitab Injil
Kitab Bibel diturunkan kepada Nabi Isa pada permulaan masa 1 M. Kitab Bibel diwahyukan di tempat Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan memakai bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa a.s., yakni kaum Nasrani. Firman Allah Swt. :

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا ﴿ ٣٠

Artinya :
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya saya hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menimbulkan saya seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19 : 30)

Kitab Bibel berisi pedoman pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun, ada yang menghapus sebagian pedoman Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan zaman itu. Secara umum Kitab Bibel berisi ihwal :
  1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
  2. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
  3. Menghapus beberapa aturan dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
  4. Menjelaskan bahwa kelak akan tiba kembali rasul sehabis Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad saw. (di samping ada di Kitab Injil, klarifikasi ini juga terdapat dalam Kitab Taurat)
4.Kitabal-Qur’ān
Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M). Kitab Suci al-Qur’ān diturunkan Allah sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.Firman Allah Swt. :

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ ﴿ ٣

Artinya :
“Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3)
Iman kepada kitab Allah berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah me Iman Kepada Kitab-kitab Allah swt
Secara umum pokok-pokok pedoman yang terkandung dalam al-Qur’ān yaitu :
  1. Aqidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, menyerupai mengesakan Allah dan meyakini malaikat-malaikat Allah Swt.
  2. Akhlak (budi pekerti), yaitu berkaitan dengan training adab mulia dan menghindari adab tercela.
  3. Ibadah, yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah menyerupai śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
  4. Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara bekerjasama kepada sesama manusia.
  5. Tarikh (sejarah), yaitu dongeng orang-orang dan umat terdahulu.

B. Perbedaan Kitab dan Suhuf
Wahyu-wahyu Allah yang diterima oleh para rasul dalam perkembangannya ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan atau berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya sama-sama berisi firman Allah yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul.


Para Nabi dan Rasul yang mendapatkan Suhuf dari Allah yaitu : a. Nabi Idris mendapatkan sebanyak 30 suhuf., b. Nabi Syis mendapatkan sejumlah 50 suhuf., c. Nabi Ibrahim mendapatkan 10 suhuf., dan d. Nabi Musa mendapatkan 10 suhuf. Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya yaitu firman Allah berikut ini :

إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ ﴿ ١٨
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ ﴿ ١٩

Artinya :
“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87 : 18 – 19 ).
Antara kitab dan suhuf memiliki persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya yaitu keduanya sama-sama firman Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara lain :
  1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
  2. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah.
  3. Kitab biasanya berlaku lebih usang daripada suhuf.

C. Hikmah Beriman Kepada Kitab
Hikmah yang sanggup diambil dari adanya kitabkitab Allah sebagai berikut:
  1. Memberikan petunjuk kepada insan mana yang benar dan mana yang salah.
  2. Pedoman semoga insan tidak berselisih dalam memilih kebenaran.
  3. Memberikan gosip sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini sanggup menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat insan dikala ini.
  4. Manusia menjadi tahu betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah kepada para hamba dan makhluk-Nya.
  5. Manusia yang beriman akan sanggup mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sebab di dalam kitab dijelaskan ihwal sikap yang baik dan buruk.
  6. Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah, termasuk pinjaman petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya.
  7. Hati insan menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan.
  8. Memiliki sikap toleransi yang tinggi sebab kitab-kitab Allah memperlihatkan klarifikasi ihwal penanaman sikap toleransi, selalu menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.
  9. Meningkatkan kesabaran dalam mendapatkan cobaan, ujian, dan musibah, serta selalu bersyukur atas nikmat dan anugerah yang diberikan oleh Allah Swt.
Buat lebih berguna, kongsi:
close