Riwayat hidup serta biografi pendekar Negara Republik Indonesia Siswondo Parman dan Suprapto
Kedua pendekar ini merupakan pahlawan nasional indonesia yang termasuk ke dalam sosok yang sangat populer di indonesia dalam memperjuangkan serta mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Adapun sejarah biografi dan riwayat hidup kedua pahlawan revolusi ini yakni sebagai berikut :
Kedua pendekar ini merupakan pahlawan nasional indonesia yang termasuk ke dalam sosok yang sangat populer di indonesia dalam memperjuangkan serta mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Adapun sejarah biografi dan riwayat hidup kedua pahlawan revolusi ini yakni sebagai berikut :
Pahlawan Siswondo Parman (S. Parman)
Siswondo Parman atau yang sering kita dengar S. Parman lahir di Wonosobo Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 04 Agustus 1918. Adapun sesudah negara dinyatakan merdeka, S. Parman lalu memulai berkarier dengan bergabung bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan ia pun diangkat menjadi seorang kepala staff markas besar (mabes) polisi tentara dengan dukungan pangkat kapten di kawasan Yogyakarta. Tepat pada tanggal 19 April 1946, S. Parman lalu diangkat kembali menjadi seorang komandan panitia penyingkiran orang jepang dan gila (PPODA).
Di waktu sedang berlangsungnya aksi militer I dan ke II oleh Belanda, ia juga turut serta bergerilya. Kemudian pada ketika S. Parman di Jakarta Raya, ia menjabat sebuah posisi sebagai seorang kepala staff gubernur militer dan ia pun sukses dalam menggagalkan rencana pemberontakan dan kekacauan yang dilakukan oleh angkatan Perang Ratu Adil (APRA).
Baca ini Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil
Dan lalu jabatan terakhir yang S. Parman duduki yakni menjadi seorang ajun I Men/Pangad dengan sebuah pangkat yang diberikan yakni menjadi Mayor Jendral. Beliau dan dengan bersama perwira lainnya menolak rencana yang akan dilakukan partai komunis Indonesia (PKI) untuk membentuk sebuah angkatan kelima yang mana terdiri dari buruh dan tani yang akan dipersenjatai. Dengan demikian S. Parman di berikan dan di anugerahi sebagai seorang pendekar revolusi atas dasar surat keputusan (SK) presiden no. 111/KOTI/1965 pada tanggal 05 Oktober 1965.
Pahlawan Suprapto
Suprapto lahir di Purwokerto provinsi Jawa Tengah pada tahun 1920. Pada kala kemerdekaan Indonesia, ia salah seorang anggota dari tentara keamanan rakyat (TKR) di wilayah Purwokerto. Suprapto juga turut serta di dalam pertempuran di Ambarawa (Palagan Ambarawa), ia juga mempunyai beberapa jabatan yang pernah ia duduki yakni kepala staf tentara dan teritorial IV di ponegoro di kawasan semarang dan juga ia pernah menjadi staff angkatan angkatran darat (AD) di Jakarta.
Bermula dari Jakarta, lalu Suprapto mendapat kiprah ke Medan dan di berikan posisi dengan jabatan sebagai deputi kepala staff Angkatan Darat (AD) untuk kawasan dan wilayah Sumatera. Dan selanjutnya ia diberikan kiprah kembali dengan jabatan sebagai Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD). Mayor Jenderal Suprapto ialah termasuk salah satu dari korban di dalam insiden Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI)
Bermula dari Jakarta, lalu Suprapto mendapat kiprah ke Medan dan di berikan posisi dengan jabatan sebagai deputi kepala staff Angkatan Darat (AD) untuk kawasan dan wilayah Sumatera. Dan selanjutnya ia diberikan kiprah kembali dengan jabatan sebagai Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD). Mayor Jenderal Suprapto ialah termasuk salah satu dari korban di dalam insiden Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI)
Baca ini Peristiwa G-30-S/PKI
Dengan demikian, atas jasa yang pernah ia lakukan maka pemerintah negara republik Indonesia memperlihatkan serta menganugerahi Suprapto gelar Pahlawan Revolusi dan menaikkan pangkat ia menjadi seorang Letnan Jenderal Anumerta atas dasar Surat Keputusan (SK) Presiden No. 111/KOTI/1965 pada tanggal 05 Oktober 1965. Demikian Sejarah Indonesia : Riwayat hidup serta biografi pendekar Negara Republik Indonesia Siswondo Parman dan Suprapto.
Buat lebih berguna, kongsi: