Teori konsep lingkungan kerja ialah pembahasan yang akan dijelaskan serta di uraikan secara detail pada artikel dibawah ini, yang mana materi pelajaran ini masuk kedalam materi ekonomi tingkat perkuliahan. Dan adapun yang akan dibahas yakni pengertian lingkungan kerja, arti lingkungan kerja, jenis dan manfaat lingkungan kerja berdasarkan para pakar / ahli. Semoga pembahasan ini sanggup menjadi materi acuan kiprah anda.
Pengertian Lingkungan Kerja
Dalam instansi atau perusahaan manapun niscaya berusaha semoga instansi tercipta iklim kerja yang harmonis. Lingkungan kerja yang serasi bekerjsama bukan hanya menjadi impian para administrasi saja, tetapi juga seluruh tenaga kerja dalam instansi atau perusahaan. Lingkungan kerja yang serasi akan membawa laba bagi perusahaan atau instansi, antara lain timbulnya etika dan disiplin kerja yang baik dari para tenaga kerja.
Menurut Sastrohadiwiryo (2005: 177) mengartikan bahwa makna lingkungan kerja sangat kuat besar terhadap efektifitas kerja dan orientasi. Oleh balasannya maka lingkungan kerja akan memperlihatkan suasana gres bagi dirinya yang akan membawa efek terhadap keberhasilan pelaksanaan kiprah dan pekerjaannya.
Sedangkan berdasarkan Nitisemito (1992:25) mengartikan bahwa lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mensugesti dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Kemudian berdasarkan Sedarmayati (2001:1) menyampaikan bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan materi yang dihadapi lingkungan sekitarnya, dimana
a. Seseorang bekerja
b. Metode kerjanya dan
c. Pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
a. Seseorang bekerja
b. Metode kerjanya dan
c. Pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Definisi lingkungan kerja berdasarkan Tyssen (2005 : 58) arti lingkungan kerja didefinisikan oleh ruang, tata letak fisik, kebisingan, alat-alat, bahan-bahan, dan kekerabatan rekan sekerja serta kualitas dari semuanya ini mempunyai dampak kasatmata yang penting pada kulitas kerja yang dihasilkan.
Adapun konsep lingkungan kerja berdasarkan Bambang (1991:122) menyampaikan bahwa lingkungan kerja ialah salah satu dari faktor yang sanggup mensugesti sebuah kinerja dari seorang pegawai.
Maksudnya ialah seorang pegawai yang sedang bekerja pada lingkungan kerja dengan penuh pertolongan kepadanya semoga bekerja dengan secara optimal akan membuahkan hasil kinerja yang memuaskan / baik, akan tetapi sebaliknya apabila seorang pegawai yang sedang bekerja pada lingkungan kerja yang dinilai tidak layak serta tidak penuh pertolongan kepadanya semoga bekerja dengan secara optimal akan membuahkan hasil kinerja pegawai tersebut tidak memuaskan (rendah) menyerupai pegawai jadi pemalas, sering tertidur dan hal jelek lainnya.
Sedangkan berdasarkan Marbun (2003 : 153), mengemukakan bahwa jaringan kekerabatan yang berlaku dalam organisasi dan kuat terhadap karyawan.
Menurut pendapat dari Sedarmayanti (2001:12) yang menyampaikan bahwa suatu kondisi lingkungan kerja sanggup di katakan baik kalau insan sanggup menjalankan suatu acara secara :
Maksudnya ialah seorang pegawai yang sedang bekerja pada lingkungan kerja dengan penuh pertolongan kepadanya semoga bekerja dengan secara optimal akan membuahkan hasil kinerja yang memuaskan / baik, akan tetapi sebaliknya apabila seorang pegawai yang sedang bekerja pada lingkungan kerja yang dinilai tidak layak serta tidak penuh pertolongan kepadanya semoga bekerja dengan secara optimal akan membuahkan hasil kinerja pegawai tersebut tidak memuaskan (rendah) menyerupai pegawai jadi pemalas, sering tertidur dan hal jelek lainnya.
Sedangkan berdasarkan Marbun (2003 : 153), mengemukakan bahwa jaringan kekerabatan yang berlaku dalam organisasi dan kuat terhadap karyawan.
Menurut pendapat dari Sedarmayanti (2001:12) yang menyampaikan bahwa suatu kondisi lingkungan kerja sanggup di katakan baik kalau insan sanggup menjalankan suatu acara secara :
a. Optimal
b. Sehat
c. Aman serta
d. Nyaman
Kesesuaian dari lingkungan kerja dampaknya sanggup dilihat dalam jangka waktu yang lama, dan juga lebih jauh lagi dai lingkungan kerja yang kurang baik sanggup menuntut tenaga kerja dan juga waktu yang dipakai lebih banyak serta tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.
Berdasarkan dari teori dan konsep lingkungan kerja menyerupai yang telah dijelaskan diatas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa bahwa lingkungan kerja merupakan sesuatu yang selalu ada di sekitar wilayah pegawai/pekerja, baik itu sifatnya termasuk lingkungan fisik, atau termasuk kedalam lingkungan non fisik serta jaringan di dalam kekerabatan kerja pada suatu organisasi yang sanggup mensugesti semangat pegawai / pekerja didalam menuntaskan pekerjaan yang telah ditugaskan.
b. Sehat
c. Aman serta
d. Nyaman
Kesesuaian dari lingkungan kerja dampaknya sanggup dilihat dalam jangka waktu yang lama, dan juga lebih jauh lagi dai lingkungan kerja yang kurang baik sanggup menuntut tenaga kerja dan juga waktu yang dipakai lebih banyak serta tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.
Berdasarkan dari teori dan konsep lingkungan kerja menyerupai yang telah dijelaskan diatas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa bahwa lingkungan kerja merupakan sesuatu yang selalu ada di sekitar wilayah pegawai/pekerja, baik itu sifatnya termasuk lingkungan fisik, atau termasuk kedalam lingkungan non fisik serta jaringan di dalam kekerabatan kerja pada suatu organisasi yang sanggup mensugesti semangat pegawai / pekerja didalam menuntaskan pekerjaan yang telah ditugaskan.
Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti (2001:12) menyampaikan bahwa jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua (2) macam yakni sebagai berikut :
1. Lingkungan Kerja Fisik
Pengertian lingkungan kerja fisik ialah seluruh keadaan yang berbentuk fisik dan hal ini ada di sekitar wilayah kawasan kerja dan sanggup memperlihatkan efek terhadap pekerja / pegawai, dengan secara pribadi dan atau secara tidak langsung.
Dan didalam lingkungan kerja fisik kemudian terbagi menjadi dua (2) kategori lagi yakni sebagai berikut :
a. Lingkungan kerja yang ada secara pribadi saling berafiliasi dengan pekerja / pegawai, contohnya meja, kursi, almari, ruangan, sentra kerja dan lain sebagainya.
b. Lingkungan mediator (lingkungan umum) sanggup juga dikatakan sebagai lingkungan yang sanggup memperlihatkan efek terhadap kondisi dari manusia. Contoh :
- Kebisingan
- Bau tidak sedap
- Kelembaban
- Temperatur suhu
- Udara
- Warna ruangan
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Pengertian lingkungan kerja non fisik adalah seluruh situasi yang terjadi dan mempunyai keterkaitan dengan kekerabatan kerja, baik itu dengan atasan ataupun sesama pegawai / pekerja dan bawahan. Sehingga lingkungan kerja non fisik ini harus di perhatikan dan tidak sanggup di sepelekan.
Kemudian manfaat yang didapatkan alasannya ialah bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan sanggup selesai dengan tepat
Maksudnya ialah menuntaskan pekerjaan / kiprah sesuai dengan standar yang benar dan dalam skala waktu yang telah ditentukan.
b. Prestasi kerja pegawai / pekerja akan pribadi dipantau oleh individu yang bersangkutan tersebut dan tak akan memperlihatkan banyak dampak pengawasan yang kemudian semangat juang pegawai / pekerja menjadi akan tinggi.
Demikian pembahasan mengenai teori konsep lingkungan kerja (pengertian, jenis dan manfaat lingkungan kerja berdasarkan para ahli). Semoga bermanfaat.
1. Lingkungan Kerja Fisik
Pengertian lingkungan kerja fisik ialah seluruh keadaan yang berbentuk fisik dan hal ini ada di sekitar wilayah kawasan kerja dan sanggup memperlihatkan efek terhadap pekerja / pegawai, dengan secara pribadi dan atau secara tidak langsung.
Dan didalam lingkungan kerja fisik kemudian terbagi menjadi dua (2) kategori lagi yakni sebagai berikut :
a. Lingkungan kerja yang ada secara pribadi saling berafiliasi dengan pekerja / pegawai, contohnya meja, kursi, almari, ruangan, sentra kerja dan lain sebagainya.
b. Lingkungan mediator (lingkungan umum) sanggup juga dikatakan sebagai lingkungan yang sanggup memperlihatkan efek terhadap kondisi dari manusia. Contoh :
- Kebisingan
- Bau tidak sedap
- Kelembaban
- Temperatur suhu
- Udara
- Warna ruangan
Baca juga Pengertian Lingkungan Kerja Fisik Menurut PakarAgar sanggup mengurangi dampak terhadap efek dari lingkungan fisik kepada pekerja / pegawai, maka langkah awal yang harus diperhatikan dan dipelajari yakni insan itu sendiri, dengan mengenal fisik serta tingkah laris insan tersebut, dan inilah yang dipakai sebagai dasar pemikiran terhadap lingkungan kerja fisik yang cocok.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Pengertian lingkungan kerja non fisik adalah seluruh situasi yang terjadi dan mempunyai keterkaitan dengan kekerabatan kerja, baik itu dengan atasan ataupun sesama pegawai / pekerja dan bawahan. Sehingga lingkungan kerja non fisik ini harus di perhatikan dan tidak sanggup di sepelekan.
Baca juga Pengertian Lingkungan Kerja Non Fisik Menurut Pakar
Manfaat Lingkungan Kerja
Didalam lingkungan kerja yang ada di sekitar pekerja / pegawai, baik itu lingkungan kerja fisik maupun non fisik pastinya terdapat sebuah manfaat yang sanggup dirasakan oleh para pegawai dan pekerja. Dan adapun berdasarkan Ishak dan Tanjung (2003) mengenai manfaat lingkungan kerja mengartikan bahwa, manfaat lingkungan kerja adalah membuat gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat.Kemudian manfaat yang didapatkan alasannya ialah bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan sanggup selesai dengan tepat
Maksudnya ialah menuntaskan pekerjaan / kiprah sesuai dengan standar yang benar dan dalam skala waktu yang telah ditentukan.
b. Prestasi kerja pegawai / pekerja akan pribadi dipantau oleh individu yang bersangkutan tersebut dan tak akan memperlihatkan banyak dampak pengawasan yang kemudian semangat juang pegawai / pekerja menjadi akan tinggi.
Demikian pembahasan mengenai teori konsep lingkungan kerja (pengertian, jenis dan manfaat lingkungan kerja berdasarkan para ahli). Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
* Bambang, Kusriyanto. 1991. Meningkatkan Produktvitas Karyawan. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta.
* Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen Personalia. Ghaila Indonesia: Jakarta.
* Sedarmaynti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju: Bandung.
* Sastrohadiwiryo. 2005. Manajemen Tenaga kerja Indonesia (pendekatan administrative dan operasional), Cetakan ketiga. Bumi Aksara, Jakarta.
* Tyssen, Theodore G. Alih Bahasa : A. Hadayana Pudjaatmaka, 2005, Buku Petunjuk bagi Manajer Pemula. ARCAN, Jakarta.
* Marbun, B. N. 2003. Kamus Manajemen. Rineka Cipta, Jakarta.
* Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Trisakti: Jakarta.
* Sastrohadiwiryo. 2005. Manajemen Tenaga kerja Indonesia (pendekatan administrative dan operasional), Cetakan ketiga. Bumi Aksara, Jakarta.
* Tyssen, Theodore G. Alih Bahasa : A. Hadayana Pudjaatmaka, 2005, Buku Petunjuk bagi Manajer Pemula. ARCAN, Jakarta.
* Marbun, B. N. 2003. Kamus Manajemen. Rineka Cipta, Jakarta.
* Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Trisakti: Jakarta.
Buat lebih berguna, kongsi: