Pengertian lingkungan kerja non fisik ialah pembahasan yang akan di uraikan secara mendetail pada artikel berikut ini, yang mana akan dibahas mengenai pengertian lingkungan kerja non fisik, arti lingkungan kerja non fisik, dan bentuk lingkungan kerja non fisik berdasarkan para pakar / ahli. Semoga pembahasan ini bisa menjadi materi rujukan kiprah anda.
Definisi lingkungan kerja non fisik
Didalam lingkungan kerja tidak hanya memperhatikan dari segi lingkungan fisik saja, akan tetapi lingkungan kerja non fisik merupakan salah satu hal yang penting dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Karena lingkungan kerja fisik maupun lingkungan kerja non fisik sanggup mensugesti physiology dan psychologist pegawai dalam bekerja.
Lingkungan kerja non fisik |
Bentuk lingkungan kerja non fisik
Adapun macam-macam dan bentuk dari lingkungan kerja non fisik mencakup :
a. Hubungan kerja antara bawahan dengan atasan.
b. Hubungan antar pegawai.
c. Tata kerja dan kemampuan beradaptasi yang baik.
Ini nantinya semoga sanggup membuat suasana kerja yang kondusif dan nyaman sehingga menumbuhkan gairah kerja serta menghindarkan kelesuan bagi para pegawai dalam hal resiko stress dalam menjalankan kiprah dan fungsinya sebagai aparatur pemerintah.
Dan dibawah ini ialah definisi ketiga lingkungan kerja non fisik menyerupai yang dijelaskan diatas yakni sebagai berikut :
a. Hubungan kerja antara bawahan dengan atasan
Maksudnya ialah kekerabatan kerja yang bersifat hirarki antara bawahan dan atasan yang didasarkan dari adanya komunikasi yang baik, sehingga segala sesuatunya akan berjalan dengan lancar sesuai hukum yang ada.
Adapun berdasarkan pendapat Umar (2008:28) yang menyampaikan bahwa komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan biasanya dipakai untuk mencari dan mendapat isu wacana aktivitas-aktivitas dan keputusan-keputusan yang mencakup :
1. Laporan pelaksanaan kerja
2. Usulan anggaran
3. Saran-saran yang menyangkut pelaksanaan tugas
4. Pendapat-pendapat serta keluhan-keluhan dalam pekerjaan.
Kaprikornus dengan terjalinnya kekerabatan komunikasi yang lancar dan baik, akan sanggup memperlihatkan laba terhadap semua pihak yang terkait dan pekerjaan pun sanggup terselesaikan sesuai dengan yang ditargetkan.
b. Hubungan kerja antar pegawai
Untuk membuat suatu tujuan yang diinginkan oleh organisasi atau instansi pemerintah, maka harus terdapat adanya kerjasama yang baik antar sesama pegawai/pekerja, maupun antar bawahan dengan atasan ataupun pimpinan. Sebab dengan demikian akan menambah suasana yang serasi dalam sebuah kegiatan organisasi, sehingga pekerjaan yang diberikan oleh atasan tidak menjadi sebuah beban bagi pegawai.
c. Tata Kerja dan kemampuan beradaptasi yang baik
Kondisi tata kerja yang ideal tentunya ialah ruang waktu dan daerah yang amat menyenangkan, lantaran dengan tata kerjalah akan sanggup menuntaskan banyak kasus dan persoalan-persoalan pekerjaan dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Kaprikornus untuk hal ini setiap pegawai akan memiliki rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan yang ia kerjakan dan sekaligus sanggup melatih setiap pegawai untuk terampil bekerja di bidangnya masing-masing.
Selain itu, tata kerja yang diperlukan juga harusnya bisa menghindarkan pegawai dari adanya tumpang tindih dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab serta bisa memakai waktu, tenaga, ruang secara efektif dan efisien. Dan untuk menguatkan mengenai pendapat tersebut, dibawah ini para pakar mengemukakan pendapatnya mengenai tata kerja yakni sebagai berikut :
Menurut Maulana (2005:27) dia menyampaikan bahwa dengan adanya tata kerja yang baik maka para pegawai akan sanggup menuntaskan tugasnya sempurna pada waktunya, lantaran kiprah yang dibebankan tentunya sudah berdasarkan pada keahlian pegawai di bidangnya sehingga pegawai sanggup mempertanggung jawabkan atas hasil kerja mereka.
Sedangkan terdapat pendapat lain yang dikemukan oleh Heidjrachman dan Husnan (2002: 187), yang menyatakan bahwa tata kerja yang baik disasarkan pada keahlian ataupun keterampilan pegawai, semoga kemampuan pegawai dalam menuntaskan pekerjaan sanggup menjadikan kepuasan kerja yang pada kesannya kuat terhadap hasil kerja pegawai yang bersangkutan.
Dari beberapa pendapat para pakar diatas, sanggup ditarik kesimpulan bahwa semakin serasi nya suasana didalam kerja, maka hal tersebut akan memicu peningkatan prestasi kerja pegawai, sehingga hasil yang akan diperoleh memiliki mutu yang tinggi dan kecilnya kesalahan yang akan terjadi dalam pekerjaan. Demikian pembahasan mengenai pengertian lingkungan kerja non fisik berdasarkan para ahli, semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Umar, Husein. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Maulana, Agus. 2005. Sikap (kekayaan anda yang paling berharga). Edisi Revisi. YKPN: Yogyakarta.
Heidjrachman Dan Husnan, Suad. 2002. Manajemen Personalia. Penerbit :BPFE UGM, Yogyakarta.
Buat lebih berguna, kongsi: