Definisi Manusia, Kebutuhan, Dan Etika Moralnya
A. Manusia Sebagai Makhluk Budaya.
A. Manusia Sebagai Makhluk Budaya.
1. Hakikat Manusia
Menurut Charles Darwin insan berasal dari simpanse hasil perkembangan evolusioner selama jutaan tahun, tetapi sesudah diuji secara ilmu pengetahuan dan tehnologi, baik dari segi fisiologis, anatomis, maupun biologis, insan jauh berbeda dari kera, sehingga teori darwin tidak sanggup diterima.
Menurut Rohiman Notowidagdo (1996, halaman 17) menyatakan bahwa al-quran lah yang bisa menjawab dari mana insan berasal. Manusia yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari badan dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, insan mempunyai akal, nurani, dan kehendak (cipta, rasa, dan karsa).
Manusia yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling tepat kalau dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaan itu terdapat pada adat dan pada adat atau budayanya, insan beradab atau berbudaya sebab dilengkapi penciptanya dengan akal, nurani, dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.
2. Daya Indera dan Daya Rasa
Menurut Rohiman Notowidagdo (1996, halaman 17) menyatakan bahwa al-quran lah yang bisa menjawab dari mana insan berasal. Manusia yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari badan dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, insan mempunyai akal, nurani, dan kehendak (cipta, rasa, dan karsa).
Manusia yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling tepat kalau dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaan itu terdapat pada adat dan pada adat atau budayanya, insan beradab atau berbudaya sebab dilengkapi penciptanya dengan akal, nurani, dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.
2. Daya Indera dan Daya Rasa
Manusia dibekali dengan daya indera dan daya rasa, dari panca indra yang dimiliki manusia, insan bisa menghubungkan diri dengan dunia luar. Daya rasa dibagi menjadi dua yaitu, perasaan indrawi dan perasaan rohani, perasaan indrawi yaitu rangsangan jasmani melalui panca indra, perasaan indrawi tingkatnya rendah, terdapat pada insan dan hewan, sedangkan perasaan rohani yaitu perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia.
3. Teori Eksistensialisme
3. Teori Eksistensialisme
Teori eksistensialisme memandang insan secara aktual menyerupai yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Eksistensi insan dalam konteks kehidupan aktual yaitu makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), mempunyai sifat-sifat alamiah, dan tunduk pada aturan alamiah pula. Kierkegaard menjelaskan bahwa insan mempunyai tiga taraf yaitu, estetis, etis, dan religius.
B. Kebutuhan Manusia Dalam Kehidupan
Di dalam kehidupan manusia, setiap individu-individu insan yang ada di muka bumi pastinya mempunyai kebutuhan yang bervariasi yakni:
1. Kebutuhan Jasmani, misalnya : sandang, pangan, papan
2. Kebutuhan Rohani, misalnya : pendidikan, hiburan, kesenian, agama
3. Kebutuhan Biologis (Kebutuhan Seksual/ Sexual Needed)
C. Etika dan Normal Manusia
1. Konsep Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Ethos, yang berarti adat kebiasaan, etika yang baik, dalam bahasa indonesia berarti etika atau ilmu perihal kebiasaan yang baik. Etika mempunyai tiga konsep yang sanggup dilihat sebagai berikut:
* Kebiasaan berbuat baik dan berbuat buruk
* Sistem nilai budaya sebagai contoh perilaku
* Kumpulan asas atau nilai moral (akhlak)
2. Konsep Moral
2. Konsep Moral
Moral mempunyai artianya yang sama dengan etik(susila), moral diartikan sebagai perbuatan, dan etika yang baik. Moral bersifat kodorati, artinya semenjak diciptakan Tuhan, insan sudah dibekali dengan sifat-sifat yang baik, jujur dan adil. Moral itu bersifat asasi, yaitu sifat yang diturunkan Tuhan kepada insan biar selalu berbuat baik, dan hal itu bermanfaat bagi pelaku sendiri dan kepada orang lain.
3. Etika/moral kodrat dan budaya
3. Etika/moral kodrat dan budaya
Ada dua jenis relasi dalam kehidupan manusia, yaitu relasi antar manusia, dan relasi insan dengan Tuhan. Etika/moral kodrat yaitu kebiasaan berperilaku atau berbuat baik, dan benar, bermanfaat bagi semua orang sebab kodrat insan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, contohnya: jujur dan adil, menghargai orang lain, menyantuni anak yatim dll.
4. Etika/moral Budaya yaitu kebiasaan berbuat baik, benar dan bermanfaat bagi semua orang karenakesepakatan bersama antar sesama anggota masyarakat pada waktu tertentu dan daerah tertentu, contoh: upacara kelahiran, etika orang jawa, perdamaian berdasarkan adat, dll. Definisi Manusia, Kebutuhan, Dan Etika Moralnya
4. Etika/moral Budaya yaitu kebiasaan berbuat baik, benar dan bermanfaat bagi semua orang karenakesepakatan bersama antar sesama anggota masyarakat pada waktu tertentu dan daerah tertentu, contoh: upacara kelahiran, etika orang jawa, perdamaian berdasarkan adat, dll. Definisi Manusia, Kebutuhan, Dan Etika Moralnya
Buat lebih berguna, kongsi: