Kode Iklan Disini

Contoh Makalah Masa Nifas Pada Ibu Hamil

Contoh Makalah Masa Nifas Pada Ibu Hamil
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas atau puerperium dimulai semenjak 1 jam sehabis lahirnya placenta hingga 6 ahad (42 hari ) sehabis itu. Pada selesai masa puerperium, pemulihan persalinan secara umum dianggap telah lengkap. Pandangan ini mungkin terlalu optimis. Bagi banyak wanita, pemulihan yaitu sesuatu yang berlangsung terjadi dan menjadi seorang ibu yaitu proses fisiologis yang normal.

Pelayanan pascapersalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan Ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit dan lain-lain. Pengetahuan menyeluruh wacana perubahan fisiologis dan psikologis pada masa puerperium yaitu sangat penting bila bidan menilai status kesehatan ibu secara akurat dan memastikan bahwa pemulihan sesuai dengan standar yang diharapkan.

Hal yang sama pentingnya yaitu menyadari potensi morbiditas pascapartum dalam jangka panjang dan faktor-faktor yang berafiliasi dengannnya ibarat obstetric, anestesi dan factor social.

B. Tujuan
1. Mengetahui perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem musculus atau otot pada  ibu nifas
2. Mengetahui perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada system skeleton atau angkapada ibu nifas.
3. Mengetahui problem system musculoskeletal pada ibu nifas
4. Mengetahui intervensi yang diberikan pada ibu nifas yang berafiliasi dengan problem system musculoskeletal.

C. Rumusan Masalah
1. Apa Perubahan yang terjadi pada masa nifas dalam sistem muskuloskeletal?
2. Apa saja faktor yang menghipnotis terjadinya perubahan sistem muskuloskeletal ? 
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Nifas
Periode pascapartum ialah masa enam ahad semenjak bayi lahir hingga organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang kala disebut puerperium atau trimester ke empat kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, di mana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik.

Banyak faktor, termasuk tingkat energi, tingkat kenyamanan, kesehatan bayi gres lahir, dan perawatan serta dorongan semangat yang diberikan tenaga kesehatan professional ikut membentuk respons ibu terhadap bayinya selama masa ini. Untuk memberi perawatan yang menguntungkan ibu, bayi, dan keluarganya, seorang perawat harus bisa memanfaatkan pengetahuannnya wacana anatomi dan fisiologi ibu pada periode pemulihan.

B.  Perubahan sistem musculoskeletal
Seperti dengan semua sistem tubuh lainnya, sistem muskuloskeletal mengalami perubahan selama periode postpartum. Relaxin yaitu hormon yang bertanggung jawab untuk relaksasi dari ligamen dan sendi panggul selama kehamilan. Setelah melahirkan, tingkat relaksin mereda dan ligamen panggul dan sendi kembali ke pra-hamil. Namun, sendi kaki tetap diubah dan banyak orang melihat peningkatan permanen dalam ukuran sepatu (Crum, dikutip dalam Lowdermilk & Perry, 2006).

Dinding perut yang melemah dan nada otot perut berkurang sehabis kehamilan.Beberapa orang mempunyai pemisahan antara otot dinding perut, disebut diastasis recti. Pemisahan ini sering sanggup diperbaiki dengan latihan perut tertentu yang dilakukan selama periode postpartum. Klien harus diinstruksikan untuk memulai latihan perut kapan menyusul pengiriman v4g1n4 dan sehabis nyeri tekan abdomen menuntaskan sehabis operasi caesar (Cunningham et al., 2005).

Klien juga harus diinstruksikan untuk menghindari kelelahan selama beberapa ahad pertama sehabis melahirkan. Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada ketika umur kehamilan semakin bertambah.Adaptasi muskuloskelatal ini meliputi peningkatan berat badan, bergesernya sentra jawaban pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas.

Namun demikian, pada ketika post partum sistem muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali. Ambulasi dini dilakukan segera sehabis melahirkan, untuk membantu mencegah komplikasi dan mempercepat involusi uteri. Adaptasi sistem muskuloskeletal pada masa nifas, meliputi:

1. Dinding perut dan peritoneum.
2. Kulit abdomen.
3. Striae
4. Perubahan ligamen.
5. Simpisis pubis.

    - Dinding perut dan peritoneum
Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih kembali dalam 6 minggu. Pada perempuan yang asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdominis, sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis dan kulit.

    - Kulit abdomen
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen sanggup kembali normal kembali dalam beberapa ahad pasca melahirkan dengan latihan post natal.

    Striae
Striae yaitu suatu perubahan warna ibarat jaringan parut pada dinding abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak sanggup menghilang tepat melainkan membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus rektus abdominis pada ibu post partum sanggup dikaji melalui keadaan umum, aktivitas, paritas dan jarak kehamilan, sehingga sanggup membantu memilih usang pengembalian tonus otot menjadi normal.

                             Contoh Makalah Masa Nifas Pada Ibu Hamil
    - Perubahan ligamen
Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali ibarat sediakala. Tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendor yang menimbulkan letak uterus menjadi retrofleksi.
     
    - Simpisis pubis.
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini sanggup mengakibatkan morbiditas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain: nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri ketika bergerak di daerah tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisis sanggup dipalpasi. Gejala ini sanggup menghilang sehabis beberapa ahad atau bulan pasca melahirkan, bahkan ada yang menetap.

C. Gejala sistem musculoskeletal yang timbul pada masa pasca partum
Beberapa tanda-tanda sistem muskuloskeletal yang timbul pada masa pasca partum antara  lain:
1. Nyeri punggung bawah.
2. Sakit kepala dan nyeri leher.
3. Nyeri pelvis posterior.
4. Disfungsi simpisis pubis.
5. Diastasis rekti.
6. Osteoporosis jawaban kehamilan.
7. Disfungsi rongga panggul.

    - Nyeri punggung bawah.
Nyeri punggung merupakan tanda-tanda pasca partum jangka panjang yang sering terjadi. Hal ini disebabkan adanya ketegangan postural pada sistem muskuloskeletal jawaban  posisi ketika persalinan.
Penanganan : Selama kehamilan, perempuan yang mengeluh nyeri punggung sebaiknya dirujuk padafisioterapi untuk mendapat perawatan. Anjuran perawatan punggung, posisi istirahat, dan aktifitas hidup sehari-hari penting diberikan. Pereda nyeri elektroterapeutik dikontraindikasikan selama kehamilan, namun mandi dengan air hangat sanggup menberikan rasa nyaman pada pasien.

    - Sakit kepala dan nyeri leher
Pada ahad pertama dan tiga bulan sehabis melahirkan, sakit kepala dan migrain bisa terjadi.Gejala ini sanggup menghipnotis aktifitas dan ketidaknyamanan pada ibu post partum. Sakit kepala dan nyeri leher yang jangka panjang sanggup timbul jawaban sehabis pemberian anestasi umum.

    - Nyeri pelvis posterior
Nyeri pelvis posterior ditunjukan untuk rasa nyeri dan disfungsi area sendi sakroiliaka. Gejala ini timbul sebelum nyeri punggung bawah dan disfungsi simfisis pubis yang ditandai nyeri di atas sendi sakroiliaka pada serpihan otot penumpu berat tubuh serta timbul pada ketika membalikan tubuh di daerah tidur. Nyeri ini sanggup menyebar ke bokong dan paha posterior.

Penanganan: pemakaian ikat (sabuk) sakroiliaka penyokong sanggup membantu untuk mengistirahatkan pelvis. Mengatur posisi yang nyaman ketika istirahat maupun bekerja, serta mengurangi aktifitas dan posisi yang sanggup memacu rasa nyeri.
    - Disfungsi simfisis pubis
Merupakan istilah yang menggambarkan gangguan fungsi sendi simfisis pubis dan nyeri yang dirasakan di sekitar area sendi. Fungsi sendi simfisis pubis yaitu menyempurnakan cincin tulang pelvis dan memindahkan berat tubuh melalui pada posisis tegak.

Bila sendi ini tidak menjalankan fungsi semestinya, akan terdapat fungsi/stabilitas pelvis yang abnormal, diperburuk dengan terjadinya perubahan mekanis, yang sanggup menghipnotis gaya berjalan suatu gerakan lembut pada sendi simfisis pubis untuk menumpu berat tubuh dan disertai rasa nyeri yang hebat.

Penanganan: tirah baring selama mungkin; pemberian pereda nyeri; perawatan ibu dan bayi yang lengkap; rujuk ke jago fisioterapi untuk latihan abdomen yang tepat; latihan meningkatkan sirkulasi; mobilisasi secara bertahap; pemberian proteksi yang sesuai.

    - Diastasis rekti
Diastasis rekti yaitu pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tepat setinggi umbilikus (Noble, 1995) sebagai jawaban dampak hormon terhadap linea alba serta jawaban perenggangan mekanis dinding abdomen.Kasus ini sering terjadi pada multi paritas, bayi besar, poli hidramnion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Selain itu, juga disebabkan gangguan kolagen yang lebih ke arah keturunan,sehingga ibu dan anak mengalami diastasis.

Penanganan: melaksanakan investigasi rektus untuk mengkaji lebar celah antara otot rektus, memasang penyangga tubigrip (berlapis dua bila perlu), dari area xifoid sternum hingga di bawah panggul, latihan transversus dan pelvis dasar sesering mungkin, pada semua posisi, kecuali posisi telungkup-lutut, memastikan tidak melaksanakan latihan sit-up atau curl-up, mengatur ulang kegiatan sehari–hari, menindak lanjuti pengkajian oleh jago fisioterapi selama diperlukan.

    - Osteoporosis jawaban kehamilan
Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini ditandai dengan nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya hendaya (tidak sanggup berjalan), ketidakmampuan mengangkat atau menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan, posturtubuh yang buruk.

    - Disfungsi dasar panggul
Disfungsi dasar panggul, meliputi :
1. Inkontinensia urin.
2. Inkontinensia alvi.
3. Prolaps.

    - Inkontinensia urin
Inkontinensia urin yaitu keluhan rembesan urin yang tidak disadari. Masalah berkemih yang paling umum dalam kehamilan dan pasca partum yaitu inkontinensia stres .
Terapi : selama masa antenatal, ibu harus diberi pendidikan mengenai dan dianjurkan untuk mempraktikan latihan otot dasar panggul dan transversus sesering mungkin, memfiksasi otot ini serta otot transversus selama melaksanakan acara yang berat.

Selama masa pasca natal, ibu harus dianjurkan untuk mempraktikan latihan dasar panggul dan transversus segera sehabis persalinan. Bagi ibu yang tetap menderita tanda-tanda ini disarankan untuk dirujuk ke jago fisioterapi yang akan mengkaji keefektifan otot dasar panggul dan memberi saran wacana jadwal retraining yang meliputi biofeedback dan stimulasi.

    - Inkontinensia alvi
Inkontinensia alvi disebabkan oleh robeknya atau merenggangnya sfingter anal atau kerusakan yang positif pada suplai saraf dasar panggul selama persalinan (Snooks etal,1985).
Penanganan : rujuk ke jago fisioterapi untuk mendapat perawatan khusus.

    - Prolaps
Prolaps genetalia dikaitkan dengan persalinan per v4g1n4 yang sanggup mengakibatkan peregangan dan kerusakan pada fasia dan persarafan pelvis. Prolaps uterus yaitu penurunan uterus. Sistokel yaitu prolaps kandung kemih dalam v4g1n4, sedangkan rektokel adalah prolaps rektum kedalam v4g1n4(Thakar & Stanton, 2002).

Gejala yang dirasakan perempuan yang menderita prolaps uterus antara lain: mencicipi ada sesuatu yang turun ke bawah (saat berdiri), nyeri punggung dan sensasi tarikan yang kuat.
Penanganan: prolaps ringan sanggup diatasi dengan latihan dasar panggul

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, sehabis bayi lahir secara berangsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, lantaran ligamen rorundum menjadi kendor . Stabilisasi secara tepat terjadi pada 6-8 ahad sehabis persalinan.

Sebagai jawaban putusnya serat-serat elastik kulit dan distensi yang berlangsung usang jawaban besarnya uterus pada ketika hamil, dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan di bantu dengan latihan. Mobilitas sendi berkurang dan posisi lordosis kembali secara perlahan. Contoh Makalah Masa Nifas Pada Ibu Hamil
Daftar Pustaka
Helmi, Zairin Noor.2012.Buku Ajar Gangguan Muskuluskletal.Jakarta:Salemba
MedikaIrianto, Kus. (2010). Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung: Yrama Widya
Keperawatan anak, 2008 : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Nettina, Sandra, M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC 
Buat lebih berguna, kongsi:
close