Contoh Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Dalam Menentukan Kunjungan Awal Sesuai Umur Kehamilan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka ajal ibu (AKI) telah terjadi penurunan sekitar 25% menjadi 334/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 1997) dalam dekade 1986-1997. Sedangkan angka ajal bayi (AKB) menurun cukup tajam melalui banyak sekali intervensi namun balasannya belum sesuai dengan keinginan (dari 145/1000 kh pada 1967 menjadi 52/1000 kh pada 1997).
Data tersebut menandakan AKI dan AKB masih tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 angka ajal ibu (AKI) di Indonesia yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka ajal tersebut yaitu Antenatal Care.
Asuhan antenatal adalah suatu kegiatan yang terpola berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang kondusif dan memuaskan. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter seorang hebat kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
B. Rumusan Masalah
Data tersebut menandakan AKI dan AKB masih tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 angka ajal ibu (AKI) di Indonesia yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka ajal tersebut yaitu Antenatal Care.
Asuhan antenatal adalah suatu kegiatan yang terpola berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang kondusif dan memuaskan. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter seorang hebat kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kunjungan awal?
2. Apa saja yang dikaji dalam kunjungan awal?
C. Tujuan
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud kunjungan awal
2. Mengetahui apa saja yang dikaji dalam kunjungan awal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal
Kunjungan awal yaitu suatu kunjungan yang dilakukan pertama kali ibu hamil dari awal kehamilan hingga minggu ke-36. Tujuan Kunjungan yaitu sebagai berikut:
1. Membina relasi saling percaya antara bidan dan ibu
2. Mendeteksi duduk kasus yang sanggup diobati
3. Mencegah duduk kasus dan penggunaan praktek tradisional yang merugikan.
4. Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
5. Mendorong sikap yang sehat.
* Pengkajian Data Kesehatan Ibu Hamil
* Pengkajian Data Kesehatan Ibu Hamil
Riwayat Kesehatan Social, Riwayat Kebidanan, Keluarga, Penyakit. Riwayat kesehatan merupakan identifikasi keluhan sekarang, penyakit umum yang pernah diderita, serta penyakit yang dialami dikala masa sebelum kehamilan maupun dikala kehamilan.
1. Sosial
1. Sosial
a. Kumpulan keluarga Informasi wacana keluarga klien harus meliputi asal keluarga, tempat lahir, orang-orang yang tinggal bersama klien, individu yang dianggap “keluarga”, dan individu yang sanggup mengemban amanah dalam memperoleh dukungan,tentang status klien dikala ini, dan klien tinggal dengan siapa klien tinggal.hal ini menandakan bahwa bidan menyadari tidak semua perempuan hamil terikat dan sanggup untuk sendiri menghadapi semua keadaan dikala ia hamil.
b. Situasi tempat tinggal Dapatkan isu wacana tempat tinggal klien, seberapa kali ia pindah, ibarat apa rumahnya, jumlah individu, keamanan lingkungan, dan jikalau diindikasikan, apakah tersedia cukup makanan didalam rumah,dan keadaan lingkungan sekitar, diharapkan tetap higienis dan terhindar dari banyak sekali sumber penyakit.
c. Pekerjaan Mengetahui pekerjaan klien yaitu penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan premature dan pajanan terhadap ancaman lingkungan kerja, yang sanggup merusak janin.
d. Pendidikan, minat, hobi, dan tujuan Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan juga minat, hobi, dan tujuan jangka panging. Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu dan memberi citra kemampuan baca-tulisnya. Kadang-kadang ancaman potensial dari hobi, ibarat melukis, memahat, mengelas, menciptakan mebel, piloting, balap, menembak, menciptakan keramik, dan berkebun akan diidentifikasi.
e. Pilihan agama Tanyakan pilihan agama klien dan banyak sekali praktik terkait-agama yang harus diobservasi.Informasi ini sanggup menuntun ke suatu diskusi wacana pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan wacana jenis kelamin tenaga kesehatan, dan pada beberapa kasus, penggunaan produk darah.
f. Hewan peliharaan Tanyakan jenis dan jumlah binatang peliharaan ditempat tinggal klien.Hewan peliharaan yang berpotensi menimbulkan ancaman dan penyakit harus didiskusikan.
g. Sumber sumbangan dan perencanaan kehamilan Tanyakan siapa yang sanggup klien andalkan untuk memberinya dukungan. Pada dikala tertentu perempuan mungkin menjawab tidak seorangpun. Dengan demikian , kunjungan yang lebih usang dan lebih sering serta berfokus pada upaya mencari sumbangan emosional dan menjalin relasi dengan sumber komunitas yang sempurna harus dijadwalkan jikalau memungkinkan dan tanyakan pada klien apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak.
h. Sumber stress Faktor-faktor yang umum menjadi sumber steres pada perempuan hamil ialah biaya, pemukiman, kenakalan anak, dan duduk kasus relasi dengan pasangan atau anggota keluarga lain.pertanyaan, “ apakah sumber utama stress anda dikala ini?” akan memb antu klinisi memahami beberapa factor yang mensugesti kehidupan dan kehamilan klien.
i. Kebiasaan yang meningkatkan kesehatan Informasi wacana contoh hidup sehat klien akan bermanfaat untuk mengidentifikasi bidang pendidikan kesehatan yang butuhkan, baik dikala ini maupun pada masa pascapartum, ibarat kebiasaan:
b. Situasi tempat tinggal Dapatkan isu wacana tempat tinggal klien, seberapa kali ia pindah, ibarat apa rumahnya, jumlah individu, keamanan lingkungan, dan jikalau diindikasikan, apakah tersedia cukup makanan didalam rumah,dan keadaan lingkungan sekitar, diharapkan tetap higienis dan terhindar dari banyak sekali sumber penyakit.
c. Pekerjaan Mengetahui pekerjaan klien yaitu penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan premature dan pajanan terhadap ancaman lingkungan kerja, yang sanggup merusak janin.
d. Pendidikan, minat, hobi, dan tujuan Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan juga minat, hobi, dan tujuan jangka panging. Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu dan memberi citra kemampuan baca-tulisnya. Kadang-kadang ancaman potensial dari hobi, ibarat melukis, memahat, mengelas, menciptakan mebel, piloting, balap, menembak, menciptakan keramik, dan berkebun akan diidentifikasi.
e. Pilihan agama Tanyakan pilihan agama klien dan banyak sekali praktik terkait-agama yang harus diobservasi.Informasi ini sanggup menuntun ke suatu diskusi wacana pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan wacana jenis kelamin tenaga kesehatan, dan pada beberapa kasus, penggunaan produk darah.
f. Hewan peliharaan Tanyakan jenis dan jumlah binatang peliharaan ditempat tinggal klien.Hewan peliharaan yang berpotensi menimbulkan ancaman dan penyakit harus didiskusikan.
g. Sumber sumbangan dan perencanaan kehamilan Tanyakan siapa yang sanggup klien andalkan untuk memberinya dukungan. Pada dikala tertentu perempuan mungkin menjawab tidak seorangpun. Dengan demikian , kunjungan yang lebih usang dan lebih sering serta berfokus pada upaya mencari sumbangan emosional dan menjalin relasi dengan sumber komunitas yang sempurna harus dijadwalkan jikalau memungkinkan dan tanyakan pada klien apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak.
h. Sumber stress Faktor-faktor yang umum menjadi sumber steres pada perempuan hamil ialah biaya, pemukiman, kenakalan anak, dan duduk kasus relasi dengan pasangan atau anggota keluarga lain.pertanyaan, “ apakah sumber utama stress anda dikala ini?” akan memb antu klinisi memahami beberapa factor yang mensugesti kehidupan dan kehamilan klien.
i. Kebiasaan yang meningkatkan kesehatan Informasi wacana contoh hidup sehat klien akan bermanfaat untuk mengidentifikasi bidang pendidikan kesehatan yang butuhkan, baik dikala ini maupun pada masa pascapartum, ibarat kebiasaan:
1. M3r0k0k
2. 4lk0h0l
3. 0b4t terlarang dan ob4t rekreasional
j. Keamanan Tanyakan klien apakah biasa mengenakan sabuk pengaman dan persenling, pelindung dan apakah ia terlibat dalam kegiatan olahraga, jikalau ia melaksanakan kegiatan tersebut anjurkan pada klien untuk selalu menjaga keselamatan dirinya dan mengurangi kegiatan yang sanggup mengancam keselamatan ibu dan janin.
j. Keamanan Tanyakan klien apakah biasa mengenakan sabuk pengaman dan persenling, pelindung dan apakah ia terlibat dalam kegiatan olahraga, jikalau ia melaksanakan kegiatan tersebut anjurkan pada klien untuk selalu menjaga keselamatan dirinya dan mengurangi kegiatan yang sanggup mengancam keselamatan ibu dan janin.
2. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat menstruasi Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu penetapan tanggal asumsi kelahiran (estimated date of delivery-EDD) yang sering disebut taksiran partus. Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 9 bulan dan 7 hari pertama haid terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian menambahkan 7 hari dan 1 tahun. Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.Informasi perhiasan wacana siklus menstruasi yang harus diperoleh meliputi frekuensi haid dan usang pendarahan.
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, Kehamilan: Adakah gangguan ibarat perdarahan, muntah yang sangat (sering), toxaemia gravidarum. Persalinan:Spontan atau buatan, a’terme atau premature, perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter). Nifas:Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi. Anak:Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebabnya meninggal, berat tubuh waktu lahir.
c. Riwayat kontrasepsi Riwayat kontrasepsi diharapkan lantaran kontrasepsi hormonal sanggup mempengearuhi EDD, dan lantaran penggunaan metode lain sanggup membantu “menangalli kehamilan ketika seorang perempuan menghabiskan pil berisi hormone dalam tablet kontrasepsi oral, periode selanjutnya akan mengalami disebut “withdrawal bleed”. Dan terkadang ada kalanya kehamilan terjadi ketika IUD masih terpasang.Apabila ini terjadi, lepas IUD jikalau talinya tampak.
Prosedur ini sanggup dilakukan oleh perawat praktik selama trimester I, tetapi lebih baik dirujuk kedokter bila kehamilan sudah berusia 13 minggu.Pelepasan IUD menurunkan resiko keguguran, sedangkan membiarkan IUD terpasang meningkatkan pengguguran septik pada pertengahan trimester.Riwayat pengunaan IUD terdahulu meningkatkan resiko kehamilan ektopik.Dan tanyakan kepada klien lamanya pemakaian alat kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang digunakan.
d. Riwayat obstetric Informasi esensial wacana kehamilan terdahulu meliputi bulan dan tahun kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada dikala itu itu, tipe persalinan (spontan, forsep, ekstrasi vakum, atau bedah sesar), usang persalinan (lebih baik dihitung dari kontraksi pertama), berat lahir, jenis kelamin, dan komplikasi lain.ketika menggambarkan kehamilan yang berakhir sebelum minggu ke 20, bedakan antara pengguguran spontan, elektif, terapeutik, dan kehamilan ektopik.
e. Riwayat ginekologi Riwayat penyakit atau kelainan ginekologi serta pengobatannya sanggup memberi keterangan penting, terutama operasi yang pernah dialami.
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, Kehamilan: Adakah gangguan ibarat perdarahan, muntah yang sangat (sering), toxaemia gravidarum. Persalinan:Spontan atau buatan, a’terme atau premature, perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter). Nifas:Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi. Anak:Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebabnya meninggal, berat tubuh waktu lahir.
c. Riwayat kontrasepsi Riwayat kontrasepsi diharapkan lantaran kontrasepsi hormonal sanggup mempengearuhi EDD, dan lantaran penggunaan metode lain sanggup membantu “menangalli kehamilan ketika seorang perempuan menghabiskan pil berisi hormone dalam tablet kontrasepsi oral, periode selanjutnya akan mengalami disebut “withdrawal bleed”. Dan terkadang ada kalanya kehamilan terjadi ketika IUD masih terpasang.Apabila ini terjadi, lepas IUD jikalau talinya tampak.
Prosedur ini sanggup dilakukan oleh perawat praktik selama trimester I, tetapi lebih baik dirujuk kedokter bila kehamilan sudah berusia 13 minggu.Pelepasan IUD menurunkan resiko keguguran, sedangkan membiarkan IUD terpasang meningkatkan pengguguran septik pada pertengahan trimester.Riwayat pengunaan IUD terdahulu meningkatkan resiko kehamilan ektopik.Dan tanyakan kepada klien lamanya pemakaian alat kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang digunakan.
d. Riwayat obstetric Informasi esensial wacana kehamilan terdahulu meliputi bulan dan tahun kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada dikala itu itu, tipe persalinan (spontan, forsep, ekstrasi vakum, atau bedah sesar), usang persalinan (lebih baik dihitung dari kontraksi pertama), berat lahir, jenis kelamin, dan komplikasi lain.ketika menggambarkan kehamilan yang berakhir sebelum minggu ke 20, bedakan antara pengguguran spontan, elektif, terapeutik, dan kehamilan ektopik.
e. Riwayat ginekologi Riwayat penyakit atau kelainan ginekologi serta pengobatannya sanggup memberi keterangan penting, terutama operasi yang pernah dialami.
f. Riwayat 53k5u4l Riwayat 53k5u4l adalah cuilan dari data dasar yang lengkap lantaran riwayat ini member isu medis yang penting sehingga klinis sanggup lebih memahami klien dan menerima kesempatan untuk :
1. Mengidentifikasi riwayat penganiayaan 53k5u4l
1. Mengidentifikasi riwayat penganiayaan 53k5u4l
2. Menawarkan isu yang sanggup mengurangi kecemasan dan menghilangkan mitos
3. Menawarkan anjuran-anjuran untuk memperbaiki fungsi 53k5u4l
4. Membuat referensi apabila tercatat disfungsi 53k5u4l atau duduk kasus emosional.
3. Riwayat Keluarga
3. Riwayat Keluarga
Informasi wacana keluarga klien penting untuk mengidentifikasi perempuan yang beresiko menderita penyakit genetic yang sanggup memengaruhi hasil selesai kehamilan atau beresiko mempunyai bayi yang menderita penyakit genetik.
Baca juga Definisi Serta Berbagai Macam Pre-Eklampsia Dan Eklampsia
4. Penyakit
a. Penyakit Organik Meskipun tidak setiap penyakit dan gangguan akan mensugesti atau dipengaruhi kehamilan, penting juga menanyakan setiap penyakit tersebut supaya diperoleh data yang lengkap. Wanita yang juga mempunyai riwayat kesehatan yang kronis atau lemah juga perempuan yang menderita penyakit, ibarat hipertensi kronis, SLE, diabetes mellitus tergantung insulin, penyakit jantung, paru-paru dan anemia, investigasi kadar TSH (thyroid stimulating hormone).
b. Human Papilloma Virus (HPV) HPV yaitu virus yang gampang menular dan sering mengakibatkan kondiloma akuminata, adakala disebut kutil venereal.Kutil ini biasanya ditemukan di seviks dan dinding v4g1n4, uretra, bokong, anus dan alat genetalia ekterna.Selama masa hamil, pengobatan kutil venereal dilakukan setiap minggu dengan mengoleskan salep teratogenik.
c. Penyakit Radang Panggul Klinis harus mengetahui riwayat PID sedini mungkin pada masa kehamilan lantaran PID mingkatkan risiko kehamilan ektopik tujuh kali lipat (Oregon health division, 1995).Setiap kram atau perdarahan pada perempuan yang mempunyai riwayat penyakit ini perlu diperiksa memakai ultrasonografi untuk memastikan bahwa kehamilan terjadi di uterus.
d. Penyakit yang Menyertai Kehamilan
b. Human Papilloma Virus (HPV) HPV yaitu virus yang gampang menular dan sering mengakibatkan kondiloma akuminata, adakala disebut kutil venereal.Kutil ini biasanya ditemukan di seviks dan dinding v4g1n4, uretra, bokong, anus dan alat genetalia ekterna.Selama masa hamil, pengobatan kutil venereal dilakukan setiap minggu dengan mengoleskan salep teratogenik.
c. Penyakit Radang Panggul Klinis harus mengetahui riwayat PID sedini mungkin pada masa kehamilan lantaran PID mingkatkan risiko kehamilan ektopik tujuh kali lipat (Oregon health division, 1995).Setiap kram atau perdarahan pada perempuan yang mempunyai riwayat penyakit ini perlu diperiksa memakai ultrasonografi untuk memastikan bahwa kehamilan terjadi di uterus.
d. Penyakit yang Menyertai Kehamilan
1. Kehamilan disertai penyakit jantung Kehamilan yang desertai penyakit jantung selalu saling mensugesti lantaran kehamilan memberatkan penyakit jantung dan penyakit jantung sanggup mensugesti pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Keluhan utama yang dikemukakan :
a. Cepat merasa lelah
a. Cepat merasa lelah
b. Jantung nya berdebar-debar
c. Sesak nafas apalagi disertai terjadi sianosis(kebiruan)
d. Edema tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda
e. Mengeluh wacana bertambah besarnya rahim yang tidak sesuai.
Contoh Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Dalam Menentukan Kunjungan Awal Sesuai Umur Kehamilan
2. Hipertensi Yang dimaksud hipertensi disertai kehamilan yaitu hipertensinyang telah ada atau sebelumnya kehamilan. Apabila dalam kehamilan disertai dengan protenuria dan udem maka disebut pre-eklampsia yang tidak murni atau superimposed pre-ek-lampsia. Penyebab utama hipertensi pada kehamilan yaitu hipertensi esensial dan penyakit ginjal.
3. Penyakit paru-paru dan kehamilan Sikap bidan dalam mengahadapi kehamilan dengan penyakit tuberculosis paru sebaiknya yaitu melaksanakan konsultasi ke dokter untuk memastikan penyakitnya. Pada penyakit batuk menahun/tuberculosis yang hening bidan sanggup melanjutkan pengawasan hamilsampai persalinan setempat, sedangkan pada penyakit asma pada kehamilan, kadang- kadang bertambah berat atau malah berkurang dalam batas yang wajar, penyakit asma tidak banyak pengaruhnya terhadap kehamilan.
Pemeriksaan fisik pada kunjungan awal prenatal difokuskan untuk mengidentifikasi kelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk mengidentifikasi citra tubuh yang menawarkan gannguan genetik. Pemeriksaan harus meliputi penetapan tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan drah (TD) dan nadi, dan investigasi kulit, kelenjar tiroid, jantung, paru, payudara, ekstremitas dan abdomen, serta investigasi pelvis.
Contoh Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Dalam Menentukan Kunjungan Awal Sesuai Umur Kehamilan
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi tubuh Tubuh yang pendek sanggup menjadi indikator gangguan genetik. Karena tinggi yang niscaya sering kali tidak diketahui dan tinggi tubuh berubah seiring peningkatan usia wanita, tinggi tubuh harus diukur pada dikala kunjungan awal.
b. Berat tubuh Berat tubuh ditimbang pada kunjungan awal untuk menciptakan rekomendasi penambahan berat tubuh pada eanita hamil dan untuk membatasi kelebihan atau kekurangan berat. Selama bertahun-tahun banyak saran telah diajukan wacana penambahan berat ideal pada perempuan hamil. Salah satu sumber aliran terbaru dari Institute of Medicine memakai Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk memilih penambahan berat yang direkomendasikan. IMT diperoleh dengan menghubungkan tinggi tubuh klien dengan berat badannya dikala hamil (Apendiks K).c. Tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, respirasi.
2. Kepala dan leher
b. Berat tubuh Berat tubuh ditimbang pada kunjungan awal untuk menciptakan rekomendasi penambahan berat tubuh pada eanita hamil dan untuk membatasi kelebihan atau kekurangan berat. Selama bertahun-tahun banyak saran telah diajukan wacana penambahan berat ideal pada perempuan hamil. Salah satu sumber aliran terbaru dari Institute of Medicine memakai Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk memilih penambahan berat yang direkomendasikan. IMT diperoleh dengan menghubungkan tinggi tubuh klien dengan berat badannya dikala hamil (Apendiks K).c. Tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, respirasi.
2. Kepala dan leher
a. Edema di wajah
b. Ikterus pada mata
c. Mulut pucat
d. Bibir pecah-pecah
e. Leher meliputi pembengkakan pada jalan masuk limfe/pembesaran kelenjar tiroid.
3. Tangan dan kaki
3. Tangan dan kaki
a. Edema pada jari tangan
b. Kuku jari pucat
c. Varices vena
d. Refleks.
4. Payudara
4. Payudara
a. Ukuran, simetris
b. Puting payudara: masuk/menonjol
c. Keluarnya kolostrum atau cairan lain
d. Retraksi, dimpling
e. Massa
f. Nodul axilla.
5. Abdomen
5. Abdomen
a. Luka bekas operasi
b. Tinggi fundus uteri
c. Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala (jika >36 minggu)
d. DJJ (jika> 18 minggu)
6. Genital luar
6. Genital luar
a. Varices
b. Perdarahan
c. Luka
d. Cairan yang keluar
e. Pengeluaran dari uretra dan skene
f. Kelenjar bartholin : bengkak, massa, cairan yang keluar.
7. Genital dalam
7. Genital dalam
a. Serviks : cairan yang keluar, luka, kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup/membuka
b. V4g1n4 : cairan yang keluar, luka, darah
c. Ukuran adneksa: bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada TW I)
d. Uterus : ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan, massa (pada TW I)
e. Pemeriksaan Panggul Tanda-tanda menimbulkan perasangka panggul sempit ialah :
1) Pada primigravida kepala belum turun pada bulan terakhir.
1) Pada primigravida kepala belum turun pada bulan terakhir.
2) Pada multipara jikalau dalam anamnesa, ternyata persalinan-persalinan yang dulu sukar (riwayat obstetric yang jelek).
3) Jika terdapat kelainan letak hamil tua.
4) Jika tubuh penderita menawarkan kelainan ibarat kyphose, scoliose, kaki pendek sebelah/pincang, cebol.
5) Kalau ukuran-ukuran luar sempit. Jika ada prasangka panggul sempit baiknya dikonsulkan kepada seorang dokter ahli.
Kita biasanya menyelidiki dan mengukur panggul sekali dalam kehamilan ialah dengan toucher lantaran ukuran-ukuran dalamlah yang memilih luasnya jalan lahir. Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan, yang diperiksa ialah :
Kita biasanya menyelidiki dan mengukur panggul sekali dalam kehamilan ialah dengan toucher lantaran ukuran-ukuran dalamlah yang memilih luasnya jalan lahir. Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan, yang diperiksa ialah :
1. Conjugate diagonalis.
2. apakah lineainnominata teraba seluruhnya/hanya sebagian.
3. Keadaan sacrum apakah concaaf dalam arah atas bawah dari kiri k kanan.
4. Keadaan dinding samping panggul apakah lurus/convergent.
5. Apakah spinae ischiadicae menonjol
6. Keadaan os pubis adakah exostose
7. Keadaan arcus pubis.
B. Menetapkan Jadwal Kunjungan Sesuai dengan Perkembangan Kehamilan
B. Menetapkan Jadwal Kunjungan Sesuai dengan Perkembangan Kehamilan
1. Menurut WHO Kunjungan Waktu Informasi penting
a. Trimester pertama Sebelum minggu ke 16 (pada selesai bulan ke empat)
1) Membina relasi saling percaya antara bidan dan ibu
2) Mendeteksi duduk kasus yang sanggup diobati sebelum menjadi bersifat mengancam jiwa
3) Mencegah duduk kasus ibarat tetanus neonatorum, anemia defisiensi zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
5) Mendorong sikap yang sehat (nutrisi, latihan dan kebersihan, istirahat, dsb).
b. Trimester kedua 24-28 minggu (bulan ke-6 – 7)
b. Trimester kedua 24-28 minggu (bulan ke-6 – 7)
Sama ibarat diatas, ditambah dengan kewaspadaan khusus mengenai preeklamsi (tanyakan ibu mengenai tanda-tanda preeklamsi, pantau tekanan darah, kaji adanya edema dan lakukan investigasi urine).
c. Trimester ketiga 32 minggu (bulan ke-8) Sama ibarat diatas ditambah
c. Trimester ketiga 32 minggu (bulan ke-8) Sama ibarat diatas ditambah
palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda Trimester ketiga 36 minggu (bulan ke-9) Sama ibarat diatas, ditambah dengan deteksi adanya kelainan letak atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit
2. Jadwal kunjungan berdasarkan Departemen Kesehatan
2. Jadwal kunjungan berdasarkan Departemen Kesehatan
a. Trimester I kehamilan : 1 kali kunjungan
b. Trimester II kehamilan : 1 kali kunjungan
c. Trimester III kehamilan : 2 kali kunjungan
3. Menurut NICE Antenatal Guideline tahun 2008 Jadwal kunjungan antenatal sanggup diubahsuaikan dengan keadaan ibu, bagi perempuan nulipara dengan kehamilan normal 10 kali pertemuan dianggap sudah cukup adekuat, bagi perempuan multipara normal 7 kali pertemuan dianggap adekuat. Jadwal kunjungan yang dianjurkan yaitu :
3. Menurut NICE Antenatal Guideline tahun 2008 Jadwal kunjungan antenatal sanggup diubahsuaikan dengan keadaan ibu, bagi perempuan nulipara dengan kehamilan normal 10 kali pertemuan dianggap sudah cukup adekuat, bagi perempuan multipara normal 7 kali pertemuan dianggap adekuat. Jadwal kunjungan yang dianjurkan yaitu :
a. Kunjungan ke-1/Booking apointment : idealnya pada usia kehamilan 10 minggu
b. Kunjungan ke-2 : pada usia kehamilan 16 minggu
c. Kunjungan ke-3 : pada usia kehamulan 18 – 20 minggu
d. Kunjungan ke-4 : usia kehamilan 25 minggu (pada perempuan nulipara)
e. Kunjungan ke-5 : usia kehamilan 28 minggu
f. Kunjungan ke-6 : usia kehamilan 31 minggu (pada perempuan nulipara)
g. Kunjungan ke-7 : usia kehamilan 34 minggu
h. Kunjungan ke-8 : usia kehamilan 38 minggu
i. Kunjungan ke-9 : usia kehamilan 40 minggu
j. Kunjungan ke-10 : usia kehamilan 41 minggu
C. Mengevaluasi Penemuan Masalah yang Terjadi, Aspek-aspek yang Menonjol pada Wanita Hamil
C. Mengevaluasi Penemuan Masalah yang Terjadi, Aspek-aspek yang Menonjol pada Wanita Hamil
1. Aspek menonjol pada perempuan hamil
a. Amenorea (= tidak sanggup haid)
Gejala ini sangat penting lantaran umumnya perempuan hamil tidak sanggup haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya sanggup ditentukan tuanya kehamilan. dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
b. Nausea (enek) dan emesis (muntah)
b. Nausea (enek) dan emesis (muntah)
Enek terjadi umumnya pada bulan bulan pertama kehamilan, disertai kadang kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, sanggup mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu)
c. Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu)
Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan.
d. Pingsan.
Sering dijumpai bila berada pada tempat tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat tempat ramai pada bulan bulan pertama kehamilan. Hilang setelah kehamilan 16 minggu.
e. Mammae menjadi tegang dan membesar.
e. Mammae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan oleh dampak estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
f. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
f. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
Pada bulan bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makin timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan hingga salah pengertian makan untuk "dua orang", sehingga kenaikan berat tubuh tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
g. Sering kencing
g. Sering kencing
terjadi lantaran kandung kencing pada bulan bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang olch lantaran uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada selesai triwulan tanda-tanda bisa timbul lantaran janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kemball kandung kencing.
h. Obstipasi terjadi lantaran tonus otot menurun yang disebabkan oleh dampak hormon steroid.
h. Obstipasi terjadi lantaran tonus otot menurun yang disebabkan oleh dampak hormon steroid.
i. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areolae mammae juga menjadi lebih hitam lantaran didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (= linea grisea). Pigmentasi ini terjadi lantaran dampak darl hormon kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
j. Epulis yaitu suatu hipertrofi papilla ginggiva . Sering terjadi pada triwulan pertama.
j. Epulis yaitu suatu hipertrofi papilla ginggiva . Sering terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhlr. Didapat pada tempat genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kemball pada triwulan pertama
JADWAL KUNJUNGAN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN KEHAMILAN
Jadwal kunjungan prenatal yang telah direkomendasikan
Nulipara Multipara
Kunjungan pertama 6-8 minggu Kunjungan pertama 6-8 minggu
Kunjungan kedua dalam 4 minggu Kunjungan kedua 14-16 minggu
setelah kunjungan pertama
Kunjungan ketiga 14-16 minggu Kunjungan ketiga 24-28 minggu
Kunjungan keempat, 24-28 minggu Kunjungan keempat 32 minggu
Kunjungan kelima 32 minggu Kunjungan kelima 35 minggu
Kunjungan keenam 36 minggu Kunjungan keenam 39 minggu
Kunjungan ketujuh 18 minggu Kunjungan ketujuh 41. Minggu
Kunjungan kedelapan 40 minggu
Kunjungan kesembilan 41 minggu
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kunjungan awal yaitu suatu kunjungan yang dilakukan pertama kali ibu hamil dari awal kehamilan hingga minggu ke-36. Sedangkan kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama hingga persalinan.
B. SARAN
B. SARAN
Sebaiknya ibu hamil rajin memeriksakan kehamilannya untuk mendeteksi dini jikalau terjadi komplikasi pada kehamilannya, sehingga keselamatannya dan janinnya tidak terancam.
Contoh Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Dalam Menentukan Kunjungan Awal Sesuai Umur Kehamilan
Contoh Makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan Dalam Menentukan Kunjungan Awal Sesuai Umur Kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati, Yuni. 2010. Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya.
Mufdalifah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika
Mochtar, Rustam. 2001. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Pantrikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
Buat lebih berguna, kongsi: