Materi Sejarah wacana Peristiwa Pemberontakan Oleh Andi Azis Di Ujung Pandang Sulawesi Selatan
Halo sobat MB dimana pun anda berada, di bawah ini saya akan memaparkan mengenai Materi Sejarah yang berisikan dengan insiden pemberontakan yang di lakukan oleh Andi Azis yang terjadi di Ujung Pandang yang kini menjadi Makassar provinsi Sulawesi Selatan.
Pemberontakan yang terjadi di ujung pandang ini berada dibawah pimpinan kapten Andi Aziz. Andi Aziz ialah seorang mantan perwira dari het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) atau yang secara harfiahnya yakni Tentara Kerajaan Hindia Belanda dan dia pun gres diterima masuk di dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Adapun maksud dan tujuan dari pemberontakan yang dilakukan nya ini ialah untuk sanggup mempertahankan atas keutuhan dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan yang melatar belakangi agresi pemberontakan yang terjadi ini ialah dikarenakan kelompok dari Andi Aziz dengan tegas menolak wacana masuknya pasukan-pasukan dari Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dan juga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat melengkapi kiprah sekolah, kuliah bahkan untuk kiprah akhir/ skripsi supaya sanggup bermanfaat. Berikut ini ialah penjelasannya.
Pemberontakan yang terjadi di ujung pandang ini berada dibawah pimpinan kapten Andi Aziz. Andi Aziz ialah seorang mantan perwira dari het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) atau yang secara harfiahnya yakni Tentara Kerajaan Hindia Belanda dan dia pun gres diterima masuk di dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Adapun maksud dan tujuan dari pemberontakan yang dilakukan nya ini ialah untuk sanggup mempertahankan atas keutuhan dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan yang melatar belakangi agresi pemberontakan yang terjadi ini ialah dikarenakan kelompok dari Andi Aziz dengan tegas menolak wacana masuknya pasukan-pasukan dari Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dan juga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat melengkapi kiprah sekolah, kuliah bahkan untuk kiprah akhir/ skripsi supaya sanggup bermanfaat. Berikut ini ialah penjelasannya.
Pemberontakan Andi Aziz
Tepat pada tanggal 05 April 1950, telah terjadi sebuah penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Andi Aziz dan gerombolan Andi Aziz juga menduduki tempat tempat vital serta menahan dan menawan Panglima Teritorium Indonesia Timur Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta (A.J.
Mokoginta). Sehingga supaya sanggup menanggulangi agresi pemberontakan yang dilakukan oleh gerombolan Andi Aziz tersebut, sempurna pada tanggal 08 April 1950 pemerintah mengeluarkan sebuah Ultimatum yang berisikan wacana sebuah perintah untuk Andi Aziz supaya segera melaporkan dirinya dan juga segera untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang telah dilakukannya ke Jakarta dengan waktu tempo 4 hari (4 x 24 Jam) serta pemerintah juga memperintahkan supaya Andi Aziz segera menarik pasukannya, menyerahkan semua senjata-senjata dan juga segera melepaskan serta membebaskan tawanan-tawanan nya.
Ultimatum adalah sebuah kata dari bahasa Latin, yang bermaksud pernyataan terakhir atau seruan tak terbatalkan yang menjadi bab dari cara diplomatik terhadap negara lain, dan biasa diikuti dengan perang, jikalau tak dipenuhi. Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Ultimatum (Wikipedia Indonesia)
Adapun ultimatum tersebut tidak di indahkan dan tidak di penuhi oleh Andi Aziz, maka pemerintah segera mengambil tindakan dengan mengirimkan pasukan-pasukan Ekspedisi yang berada di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang, lalu sehabis semua pasukan hingga dan mendarat di Ujung Pandang (Makassar), maka terjadikan pertempuran dan insiden ini terjadi pada tanggal 26 April 1950. Dan sehabis itu sempurna pada tanggal 05 Agustus 1950, dengan secara tiba-tiba dan mendadak Markas Staf Brigade 10/Garuda Mataram Ujung Pandang (Makassar) terjadi pengepungan yang dilakukan oleh para pengikut Andi Aziz, akan tetapi pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil memukul mundur agresi tersebut.
Sehingga insiden mengenai agresi pengepungan markas staf brigade tersebut dikenal sebagai insiden 05 Agustus 1950. Kemudian sehabis terjadinya agresi pertempuran-pertempuran yang dilakukan oleh pendukung Andi Aziz ibarat het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL)/KL selama dua hari, lalu mereka meminta untuk berunding.
Sehingga insiden mengenai agresi pengepungan markas staf brigade tersebut dikenal sebagai insiden 05 Agustus 1950. Kemudian sehabis terjadinya agresi pertempuran-pertempuran yang dilakukan oleh pendukung Andi Aziz ibarat het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL)/KL selama dua hari, lalu mereka meminta untuk berunding.
Baca juga Peristiwa Gerakan 30 September Atau Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI)
Dan lalu terjadilah akad kedua pihak yakni antara Kolonel Kawilarang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Mayor Jenderal Scheffelaar dari het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL/KL), akad ini terjadi sempurna pada tanggal 08 Agustus 1950. Adapun isi dari akad yang telah di rundingkan yakni mengenai penghentian agresi tembak menembak, het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL/KL) diharuskan untuk segera meninggalkan Ujung Pandang (Makassar) serta menanggalkan dan melepaskan semua senjata-senjatanya, yang pada kesannya lalu Andi Aziz sanggup ditangkap, di adili serta di hadapkan pada pengadilan Militer di Yogyakarta dan Andi Aziz Di jatuhi eksekusi selama 15 tahun penjara, dan vonis ini terjadi pada tahun 1953. Materi Sejarah wacana Peristiwa Pemberontakan Oleh Andi Azis Di Ujung Pandang Sulawesi Selatan
Buat lebih berguna, kongsi: