Menurut saya pribadi mengajar Bahasa Inggris di SD terutama kelas satu yakni tersulit bagi saya. Setiap kali saya akan masuk kelas pikiran saya sering galau dan tanda tanya bagaimana cara menciptakan pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas satu SD bisa diterima anak, anak bisa enjoy mendapatkan bahan tanpa membebani mereka dengan sesuatu yang menciptakan mereka bosan dan jenuh.
Secara psikologis belum dewasa kelas satu sedang aktif dan suka bergerak. Mereka cepat bosan dan jenuh bila hanya duduk di bangku tanpa adanya suatu aktifitas yang menciptakan mereka ceria. Bahasa Inggris anak kelas satu sangat berbeda dengan Bahasa Inggris kelas tinggi atau kelas empat hingga dengan lima. Jika kita menyamakan cara mengajar antar kelas satu dengan kelas enam maka tidak akan berhasil.
Bahasa Inggris untuk kelas rendah ibarat kelas satu dan dua lebih ditekankan pada kemampuan listening dan speaking. Anak kelas satu umumnya belum bisa baca dan tulis. Mereka masih dalam proses mencar ilmu calistung(membaca, menulis dan berhitung). Untuk mempelajari Bahasa Inggris yang membebankan anak pada aspek reading dan writing berdasarkan saya pribadi tidak tepat. Bahasa Inggris di kelas satu sekolah dasar 90% ditekankan pada aspek listening dan speaking. Sisanya sanggup diisi aspek writing tetapi ini lebih pada melatih dan mengenalkan anak pada karakter dan goresan pena sederhana Bahasa Inggris. Aktifitas anak pada aspek writing ini lebih kepada melengkapi karakter yang hilang(missing letter), aktifitas mewarnai gambar, gambar-gambar menarik. Anak tidak dianjurkan untuk membaca kata apalagi kalimat dalam Bahasa Inggris. Bahasa Inggris antara goresan pena dan cara baca tidak sama dan inilah salah satu hal yang ditakutkan justru akan mengganggu proses anak dalam calistung.
Ketika memasuki ruang kelas satu untuk mengajar Bahasa Inggris kelas satu hal pertama yang saya lakukan yakni membiasakan mereka berdialog greeting sederhana secara terus menerus setiap masuk kelas. Juga setiap meninggalkan kelas dengan ucapan parting. Setelah greeting dilakukan saya juga membiasakan anak untuk berhitung layaknya pelajaran penjas orkes. Anak-anak saya biasakan berhitung angka awalny dari 1 hingga dengan 10 kemudian sedikit demi sedikit hingga angka 20. Aktifitas selanjutnya yakni dengan nyanyian Bahasa Inggris anak-anak. Nyanyian yang pertama yakni nyanyian perihal lagu-lagu bertema greeting and parting diikuti number, dan selanjutnya lagu mengenai bahan atau bahasan yang sudah dipelajari sebelumnya. Ketika anak sudah mulai benar-benar enjoy dan siap mendapatkan bahan baru, saya pribadi isi dengan bahan baru. Metode yang saya gunakan masih berkaitan dengan nyanyi lagu lagu Bahasa Inggris dan melalui game atau permainan, coloring, interesting pictures, dengan repeat after teacher dan lainnya.
Di dalam mengajar seorang guru sebaiknya membiasakan dengan ungkapan-ungkapan atau ekpresi Bahasa Inggris meskipun sederhana, Bahasa sebagai penyerta tindakan. Guru mengucapkan sit down maka murid respon anak segera duduk. Guru bilang open the door, murid membuka pintu dan laiinya. Bahasa lebih mengena saya kira. Bahasa benar-benar dipraktekan meskipun dalam bentuk yang paling sederhana untuk kelas rendah. Belajar Bahasa Inggris untuk belum dewasa kelas satu diusakan anak terbiasa mendengar bunyi dan bunyi bahasa Inggris dan anak sanggup mengasosiasikan dan meresponnya dengan tindakan. Selain itu anak juga perlu dibiasakan untuk mengucapkan kata atau ungkapan dalam Bahasa Inggris tanpa perlu menuliskan di papan tulis. Anak mengulangi kata dan kalimat yang diucapkan oleh guru. Supaya lebih variatif dan tidak monoton guru sanggup mengajarkan suatu kata atau kalimat Bahasa Inggris dalam bentuk lagu-lagu Bahasa Inggris. Tentu ini akan menyenangkan bagi mereka. Belajar Bahasa Inggris untuk kelas satu juga sanggup dikemas dengan memasukkan permainan yang mengarah pada penguasaan suatu vocab pada tema tertentu. Dengan media game inilah sanggup dimasuki vocab atau bahan Bahasa Inggris.
Hal yang paling membosankan bagi murid kelas satu yakni dikala guru mengajarkan Bahasa Inggris yang monoton. Seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar kelas satu SD harus telaten dan sanggup mengelola kelas. Guru sanggup membawa dan menggiring anak pada situasi yang gaduh dan ramai misalkan dengan kisah baik kisah berbahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris(Story telling). Ada kalanya guru sanggup memerankan bunyi ibarat tokoh kartun misalkan sponge bob, scooby doo, dan tokoh kartun lainnya. Tujuan dari hal tersebut yakni semoga anak tetap enjoy mencar ilmu Bahasa Inggris .
Berkaitan dengan pengajaran Bahasa Inggris yant empahasis nya lebih pada aspek listening dan speaking maka konsekuensinya penilaian dan penilaian Bahasa Inggris di SD khususnya kelas satu juga secara mulut dan tidak tertulis. Yang sudah berjalan di lingkungan kita yakni penilaian Bahasa Inggris SD untuk kelas satu lebih pada penilaian secara tertulis. Padahal kenyataanya selama ini guru mengajar secara lisan(Listening dan speaking). Untuk aspek writing ibarat yang sudah saya singgung di atas lebih pada pengenalan suatu karakter dan kata Bahasa Inggris yang menunjuk ke gambar, juga missing letter, matching maupun coloring pictures. Aspek writing ini porsinya lebih sedikit dibandingkan dua aspek pokok yaitu listneing dan speaking. Untuk reading lebih baik tidak diajarkan untuk anak kelas satu sebab justru akan mengganggu mereka.
Buat lebih berguna, kongsi: