Belajar Bahasa Inggris gotong royong sangat menarik dan mengasyikkan. Ini tergantung dari kemampuan guru explore metode-metode yang sempurna untuk mengajar bawah umur didiknya. Guru yang minim kreatifitas, guru yang mengajar biasa-biasa saja memakai cara konvensional, cara jadul tidak akan menciptakan anak antusias. Yang ada anak cepat jenuh dan bosan yang pada akibatnya bahan tidak tersampaikan dengan maksimal.
| Numbers in English is fun Picture from http: http://freeastroaid.com |
Ketika kita mengajar anak ihwal materi/tema Number misalkan. Maka guru harus cendekia mengemas pembelajaran menjadi menarik dan menantang bagi anak untuk antusias dan berkembang. Contohnya kita mengajar Bahasa Inggris kelas 1. Mengajar kelas 1 tentunya tidak sama dengan mengajar kelas tinggi. Anak masih dalam proses mencar ilmu membaca, menulis dan berhitung. Apakah kita akan mengajar Bahasa Inggris anak kelas satu sama dengan kelas tinggi? Tentunya tidak. Guru diusahakan mengurangi untuk menuliskan anak di papan tulis ihwal pelajaran angka. Dianjurkan guru tidak memulai pelajaran angka dalam Bahasa Inggris dengan menuliskannya di papan tulis. Kenapa bisa demikian? Karena mencar ilmu bahasa itu dimulai dari bahasa mulut lebih dahulu bukan bahasa tulis. Setelah kita mengenal bahasa mulut maka boleh diikuti bahasa tulis. Makara anak biarkan mendengar angka-angka dalam bahasa inggris. Guru mengucapkan dan bawah umur mendengarkan dan menirukannya. Agar anak tidak jenuh maka guru sanggup memakai media lagu-lagu bahasa Inggris ihwal angka. Anak-anak sangat menyukai nyanyian atau lagu-lagu baik itu lagu Bahasa Inggris sekalipun. Banyak lagu-lagu dalam Bahasa Inggris yang sanggup dinyanyikan. Bukankah ini tidak membosankan anak daripada anak disuruh menirukan angka-angak yang diucapkan guru?ya dengan lagu anak bangga tak terasa mereka hafal angka-angka dalam bahasa Inggris.
Selain memakai lagu-lagu dalam Bahasa Inggris. Kita sanggup memakai permainan atau game. bagaimana caranya? Disinilah seorang guru dituntut untuk kreatif mengemas pembelajaran yang sanggup diterima anak dengan cara yang menyenangkan tentunya. Sebenarya sangat banyak permainan angka yang sanggup guru terapkan dalam pembelajaran. Contoh game atau permainan angka ialah menjawab hasil dari penjumlahan atau pengurangan angka. Kedengarannya ini ibarat pelajaran Matematika. Ya pelajaran Matematika, mencar ilmu matematika sambil mencar ilmu Bahasa Inggris. Selain anak cendekia penjumlahan dan pengurangannya anak juga mencar ilmu Bahasa Inggris. Makara guru mengajukan soal secara mulut ihwal penjumlahan dan pengurangan lalu bawah umur sanggup menjawabnya dengan memakai angka dalam Bahasa Inggris. contohnya guru mengajukan soal mulut ‘lima tambah empat’, maka siswa/anak menjawab ‘nine’. Awalnya pertanyaan ini ditujukan kepada semua siswa dan siswa berebut untuk menjawab dengan cepat.Kemudian permainan ini bisa dikembangkan menjadi sebuah kompetisi baik individual maupun kelompok. Kompetisi individual misalkan guru mengajukan pertanyaan untuk dijawab secara individual oleh anak. Guru akan mengajukan soal secara mulut yang jumlahnya seluruh anak dikurangi satu. Kenapa bisa demikian? Karena nanti akan ada satu anak yang tidak bisa atau belum menjawab yang terakhir maka beliau akan disuruh maju ke depan kelas. anak yang maju ke depan kelas tadi disuruh nyanyi. Tentunya ini sangat menarik bagi anak dan anak akan berusaha menjawab soal tadi dengan cepat. Anak tidak ingin dirinya maju dikenai eksekusi menyanyi di depan kelas. Suasana akan menjadi suatu kompetisi individual anak yang beradu cepat dalam menjawab soal dengan balasan angka dalam Bahasa Inggris. Bagi anak yang menjawab pertanyaan dengan balasan yang salah beliau dihentikan menjawab lagi dan menunggu hingga pertanyaan berikutnya gres beliau bisa menjawab lagi.
Permaian di atas tadi bisa juga dimodifikasi menjadi permainan kompetisi kelompok. Makara anak di bagi menjadi beberapa kelompok. Penetuan kelompok anak mungkin bisa diambil dari daerah duduk anak berdasarkan kolom atau deretan. Di dalam kelas misalkan muridnya 20 anak dan di kelas tersebut ada emapat kolom atau deret anak maka pembagian kelompok bisa ditentukan per kolom daerah duduk anak. Agar lebih menarik kelompok tadi diberi nama misalkan nama-nama hewan dalam bahasa Inggris atau nama buah-buahan dan sebagainya. Nah, kiprah guru ialah mengajukan pertanyaan atau soal secara mulut dan anak beradu cepat menjawab soal penjumlahan dan pengurangan tadi lalu anak menjawab jawabnya dalam Bahasa Inggris. setiap anak dalam kelompok punya andil untuk memenangkan kelompoknya. Ini sama dengan permainan kompetisi individual tadi Cuma dimodifikasi menjadi kelompok. Jumalh pertanyaan yang diajukan guru bisa ditetukan oleh guru yang bersangkutan. Guru menuliskan nama kelompok bawah umur tadi di papan tulis beserta skornya. Jika suatu kelompok sanggup menjawab dengan benar dan cepat maka kelompok itu menerima skor yang akan diakumulasikan hingga simpulan soal/pertanyaan guru. Di simpulan permainan guru merekap jumlah skor perolehan kelompok. Bagi kelompok dengan skor terbanyak maka kelompok itulah pemenangnya. Tentunya dengan permainan semacam ini anak akan menjadi semangat dan antusias. Mereka tidak ingin kelompoknya kalah atau berada di posisi paling bawah alias skornya paling kecil. Guru bisa memberi semacam apresiasi terhadap kelompok yang berhasil menjadi juara atau dengan skor terbanyak. Bagi bawah umur yang di dalam kelompok yang memenangkan kompetisi akan menjadi pujian tersendiri sehingga akan memotivasi mereka untuk lebih ulet dalam mencar ilmu Bahasa Inggris. Kemudian bawah umur yang berada dalam kelompok yang kalah atau skornya kecil mereka akan mencar ilmu lebih ulet berusaha lagi di lain kesempatan untuk memenangkan kompetisi.
Permainan/game angka untuk kelas tinggi sanggup dimodifikasi dengan perkalian dan pembagian, atau bisa juga dengan memakai angka-angka yang lebih besar. Juga sanggup memakai pertanyaan/soal operasi matematika yang disampaikan dalam Bahasa Inggris. Demikian seditkit tips dan trik dari saya, semoga bermanfaat.thanx’s.
Buat lebih berguna, kongsi:
