Ada informasi bahwa mata pelajaran mulok Bahasa Inggris akan dihapus dari kurikulum. Mulok Kabupaten yang seharusnya di isi oleh mapel yang menonjolkan keunggulan lokal, yang mencerminkan abjad dan ciri yang bersifat lokal. Akan tetapi diisi oleh Bahasa Inggris yang sangat tidak pas.
Yang jadi dilema ialah Mulok Bahasa Inggris ditetapkan oleh Bupati terdahulu. Kebijakan ini sulit untuk dihapus. Dan kenyataanya di masyarakat luas tidak hanya di wilayah Batang, Mapel Bahasa Inggris sudah menjamur di satuan pendidikan dasar terutama SD, Taman Kanak-kanak dan Paud.
Memang Mulok Bahasa Inggris tidak sesuai mengisi Mulok Kabupaten. Dan perlu diganti supaya sesuai dengan ciri khas yang bersifa lokal menyerupai Ubi kayu ato Budidaya mlinjo dan sebagainya, menyerupai di Kota Pekalongan, Muatan Lokalnya ialah Kerajinan Batik yang menjadi identitas daerahnya.
 |
| KKG Bahasa Inggris SD Kec. Tulis sedang menyusun soal Mid Semester |
Di sisi lain, sudah banyak tenaga Pengajar S1 Bahasa Inggris yang mengajar Bahasa Inggris di SD yang tersebar di Kabupaten Batang. Akan dikemanakan mereka kalau mapel Bahasa Inggris SD dihapus. Bukankah Batang akan sangat terbelakang.
Kita tidak sanggup mengelak lagi dengan globalisasi, perkembangan dunia yang menuntut kita menguasai Bahasa Inggris semenjak dini.
Salah satu solusi dari semua ini ialah Mengangkat Bahasa Inggris sebagai Mata pelajaran pokok sejajar dengan Mata Pelajaran lainnya. Kemudian Mulok kabupaten diisi mapel yang mencerminkan keunggulan yang bersifat lokal. Sudah saatnya pemerintah sentra memutuskan mata pelajaran gres di SD yaitu Bahasa Inggris. Setelah itu pemerintah juga harus memperlihatkan Kurikulum dan perangkat pembelajaran yang terang dengan mengadakan sosialisasi.
Bahasa Inggris tidak sanggup dielakkan lagi untuk dipelajari dan diajarkan semenjak dini. Dengan adanya kurikulum dan perangkat pembelajaran yang terang serta tenaga professional yang memang mumpuni di bidangnya maka itu ialah langkah sukses menuju kesuksesan pula bagi negara kita. Kenyataannya selama ini Bahasa Inggris hanya sebagai mulok dan diajar oleh guru-guru yang bukan ahlinya, yang ada justru akan merusak belum dewasa generasi penerus bangsa. Pengajaran Bahasa Inggris di SD justru sangat rentan sekali kalau diajar oleh yang tidak ahlinya. Karena Pengajaran Bahasa Inggris bersifat dasar yang sebaiknya ditangani oleh yang memang ahlinya tidak asal-asalan menyerupai yang terjadi di seluruh penjuru Indonesia, terutama menyerupai yang aku rasakan di Kabupaten Batang.
Buat lebih berguna, kongsi:
